Relawan Jokowi Bela Moeldoko, Hentikan Fitnah, Tuduhan Itu Tidak Mendasar
Ferari menyatakan pihaknya mendukung sepenuhnya aparat penegak hukum agar mengusut secara tuntas skanda JIwasraya.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Relawan Jokowi (ReJO) Ferrari Roemawi meminta semua pihak berhenti mengait-ngaitkan kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko dengan kasus mega skanda keuangan di PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
"Jika ada upaya-upaya melibatkan beliau dalam kasus Jiwasraya itu sepenuhnya tidak berdasar," kata Ferari dalam keterangan tertulisnya, Rabu 15 Januari 2020.
Ferari menyatakan pihaknya mendukung sepenuhnya aparat penegak hukum agar mengusut secara tuntas kasus itu.
Namun, lanjut dia, jangan menyeret-nyeret orang yang tidak tahu permasalahan Jiwasraya kedalam persoalan itu.
"Marilah kita dukung segala daya upaya pemerintah termasuk aparat hukum dalam menyelesaikan permasalahan Jiwasraya," ujarnya.
"Jangan mengaitkan orang-orang yang tidak terkait menjadi seolah-olah terkait sehingga persoalan ini menjadi bias dan keluar dari akar permasalahan yang sebenarnya," imbuhnya.
Anggota Komisi VI DPR RI periode 2009-2014 dari Partai Demokrat ini meminta semua pihak menghormati proses hukum yang tengah berjalan berkaitan kasus tersebut.
"Mari kita beri kesempatan kepada aparat hukum untuk menindak tegas siapapun yang terlibat tanpa ada tebang pilih," kata dia.
Ferari menambahkan, upaya mengaitkan Moeldoko kedalam Jiwasraya hanya karena bekas Direktur Keuangan Hary Prasetyo pernah bekerja di Kepala Staf Kepresidenan (KSP) sama saja menebar fitnah dan pembunuhan karakter.
"Padahal pada saat itu (saat pengangkatan mantan Dirkeu Jiwasraya sebagai tenaga ahli utama di KSP) sama sekali belum ada informasi apapun kepada publik terkait masalah apapun pada Jiwasraya," ungkapnya memberi alasan.
Ferari menambahkan, Moeldoko baru mengenal yang bersangkutan saat bertugas di KSP pada pertengahan tahun 2018.
Dia mengatakan, Hary Prasetyo diangkat sebagai tenaga ahli utama KSP pada Mei 2018. Sangat jelas sekali dimana posisi saudara Hary Prasetyo diangkat di KSP.
"Data resmi yang ada (pada saat itu) Jiwasraya masih dalam posisi untung," ungkap Ferari.
Ferari mengatakan, dugaan ada rekayasa laporan keuangan Jiwasraya hal itu sama sekali tidak terlihat pada Mei 2018.