Kalau Tak Keburu Ditangkap Polisi, Raja dan Permaisuri Siap Angkat Resi, Bhre dan Bekel
Totok Hadiningrat sempat hendak membangun kerajaan serupa di Yogyakarta pada tahun 2016 silam.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Raja Kerajaan Keraton Agung Sejagat Toto Santoso (42) atau dikenal Sinuhun Totok Santoso Hadiningrat bersama Fanni Aminadia (41) sempat terlihat cekcok dalam ekspose di Mapolda Jateng, Rabu (15/1/2020).
Namun belum diketahui awal permasalahan hingga keduanya cekcok.
Selain cekcok, dua orang yang mengaku sebagai raja dan permaisuri ini hanya terlihat menunduk di hadapan para wartawan.
Tribunjateng.com berkesempatan sedikit mewawancari kedua pelaku yang mengeklaim sebagai keturunan tahta dari Kerajaan Majapahit.
Totok Santoso mengaku, awal mula berdirinya kerajaan Keraton Agung Sejagat (KAS) karena mendapat ilham dari leluhur Raja Sanjaya, keturunan dari Kerajaan Majapahit.
Totok mengatakan, petunjuk dalam ilham atau wangsit tersebut, kerajaan KAS harus berdiri di Kabupaten Purworejo.
Dia mengklaim diperintahkan untuk melanjutkan kejayaan kerajaan Majapahit dalam wangsit yang dia terima tersebut.
Sebenarnya, Totok dan Fanni bukanlah pasangan suami istri. Mereka pun bukan warga Purworejo.
Mereka berdua memiliki KTP Jakarta, namun tinggal di sebuah kos-kosan di Yogyakarta.
Dalam kerajaan ini, Fanni dipercayai Totok untuk mengemban amanah sebagai Permaisuri.
Totok pun memberi tugas kepada Fanni untuk merancang segala pernak-pernik kerajaan meliputi seragam kerajaan, topi, umbul-umbul, tombak dan bendera.
"Yang merancangnya Fanni. Ini kami dirikan sejak tahun lalu," terang Totok kepada Tribunjateng.com, Rabu (15/1/2020).
Mereka berdua diketahui hanya fokus bekerja mendirikan Kerajaan KAS, tanpa sampingan apapun.
Untuk merancang segalanya, mereka menggunakan uang hasil iuran pendaftaran dari para calon anggota yang teriming-iming.
Dia mengungkapkan, kerajaan KAS didirikan sekitar pertengahan 2018 lalu.