Haikal Hassan Nilai Anies Diminta Lengser Berlebihan, Sisca Rumondor: Kita Nggak Lempar Botol
Bencana banjir yang melanda Jakarta pada 1 Januari 2020 mengundang protes warga terhadap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Bencana banjir yang melanda Jakarta pada 1 Januari 2020 mengundang protes warga terhadap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Warga menilai Gubernur DKI Jakarta tersebut tak becus mengatasi bencana banjir di Jakarta.
Bahkan, sejumlah warga juga menggelar aksi demo di depan gedung Balai Kota DKI, Selasa (14/1/2020).
Dalam aksi demo tersebut mereka menuntut Anies untuk mundur dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Sisca Rumondor, Koordinator Jakarta Bergerak, yang beraksi mendemo Anies mengatakan, aksi demo merupakan bentuk aspirasi warga Jakarta.
"Kami ini kan warga Jakarta, kemudian ada masalah di Jakarta ke mana kami akan mengadu ,ya pemimpin terdekatlah dulu, ya gubernur," ujarnya dilansir dari acara Dua Sisi, tayangan YouTube TVOne, Kamis (16/1/2020).
Sontak jawaban tersebut ditanggapi oleh Haikal Hassan.
Dirinya menyebut, aksi demo tuntut Anies soal banjir Jakarta dibarengi dengan seruan permintaan Anies turun Jabatan, berlebihan.
"Kalau ngadu cakep, tapi kalau nyuruh turun (Gubernur Anies Baswedan) berlebihan," tegasnya.
Haikal Hassan menerangkan terlalu berlebihan dengan framing yang diberikan ke Anies, padahal banjir telah surut.
Sisca pun menyebut aksi tersebut merupakan ekspresi aspirasi warga.
"Pak, dalam mengekspresikan aspirasi, apa saja bisa dilakukan, yang penting kan sesuai dengan on the track, dan kita nggak lempar botol," imbuhnya.
Sisca menyayangkan adanya aksi tandingan dari simpatisan Anies yang menghadang para pendemo Jakarta Bergerak.
Bahkan ada yang disebut melempar botol ke arah ibu-ibu yang sedang berdemo.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.