Jokowi Seloroh 'Hati-hati 2024' Kepada Sandiaga Uno, Politikus Demokrat: Itu Bukan Bahasa Politik
Ferdinand Hutahaean mengatakan semua orang yang hendak menjadi calon presiden pada Pemilu 2024 tidak perlu merasa kehilangan peluang.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Divisi Hukum dan Advokasi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan semua orang yang hendak menjadi calon presiden pada Pemilu 2024 tidak perlu merasa kehilangan peluang.
Hal tersebut menyikapi selorohan Presiden Jokowi terhadap Sandiaga Uno dalam acara HIPMI.
Menurut Ferdinand, pernyataan Jokowi bukan sebagai bagian dari komunikasi politik, tapi komunikasi dagang.
"Jadi siapapun tak perlu merasa kehilangan peluang jadi capres 2024," ujar ujar Ferdinand kepada Tribunnews.com, Jumat (17/1/2020).
Baca: Respon Jokowi soal Tudingan Membangun Dinasti Politik
Ferdinand melihat, Jokowi hanya sedang memberi publik bahan diskusi dan sedang mempromosikan HIPMI melalui selorohnya tersebut.
Selain memberi peluang HIPMI untuk makin masuk politik, imbuh dia, Jokowi juga memberi ruang besar untuk mengerjakan proyek-proyek pemerintah.
"Mengapa? Ada menantu Jokowi, Bobby Nasution disana sekarang yang menjadi Wakil Ketua HIPMI, tentu wajar Jokowi memberikan dukungan pada organisasi HIPMI," jelas Ferdinand.
Baca: Jokowi Bantah UU KPK Hasil Revisi Hambat Kinerja Lembaga Antirasuah
Karena itu dia yakin, Sandiaga pun paham maksud di balik seloroh Jokowi dan tidak langsung berbangga.
"Sandi pun saya pikir paham betul apa yang disampaikan Jokowi hanya bahasa dagang bukan bahasa politik," ucap Ferdinand.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo berseloroh kepada Sandiaga Uno terkait Pilpres 2024.
Baca: Buka Acara HIPMI, Presiden Jokowi Singgung Sandiaga Uno sebagai Kandidat Presiden 2024
Peristiwa itu terjadi ketika Presiden Jokowi membuka acara pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) masa bakti 2019-2022 di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (15/1/2020).
Mengawali sambutannya, Presiden Jokowi mengulang pernyataan Ketua Dewan Pembina HIPMI Bahlil Lahadalia, saat ini menjabat Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), terkait kader-kadernya yang kerap menghiasi kontestasi Pemilu.
Setelah menyapa kader-kader senior HIPMI, Jokowi mengemukakan dia hanya hapal satu nama mantan Ketua Umum HIPMI, yakni Sandiaga Uno.