Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rencana Subsidi Elpiji 3 Kg Dicabut, Politikus PAN: Tidak Usah Dulu, Ekonomi Rakyat Sedang Susah

Politikus PAN, Saleh Partaonan Daulay menganggap pencabutan susidi elpiji 3 kg jangan dulu dilakukan, mengingat perekonomian rakyat sedang susah

Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Ifa Nabila
zoom-in Rencana Subsidi Elpiji 3 Kg Dicabut, Politikus PAN: Tidak Usah Dulu, Ekonomi Rakyat Sedang Susah
FRAKSI PAN
Politikus PAN, Saleh Partaonan Daulay 

Meski rakyat dan DPR sudah menolak kenaikan tersebut, namun pemerintah tidak bergeming dan tetap melanjutkan apa yang telah diputuskan.

"Naah karena itu terkait apakah nanti pemerintah akan menaikkan kalau masyarakat tidak setuju? Ya tetap dinaikkan," ujarnya.

"Saya kasih contoh BPJS. Itu bukan hanya rakyat yang tidak setuju, DPR sudah menolak bahwa itu jangan dinaikan dulu," imbuhnya.

"Buktinya per satu januari naik. Jadi ini pun begitu juga meski kami tolak pasti akan tetap naik," jelasnya.

Gandeng Kemensos Ahok Yakin Subsidi Elpiji 3 Kg Akan Tepat Sasaran

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terlihat menyambangi Kantor Kementerian Sosial (Kemensos), Jakarta Pusat pada Kamis (16/1/2020).

Kedatangannya adalah untuk bertemu Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara untuk membahas soal bantuan sosial non tunai berupa gas dan bahan bakar minyak untuk masyarakat yang membutuhkan.

Berita Rekomendasi

Setelah pertemuan, Ahok mengaku alasannya menggandeng Kemensos karena mereka memiliki data kependudukan yang cukup lengkap.

 "Kemensos ini datanya luar biasa," ujar Ahok yang dilansir kanal YouTube metrotvnews, Minggu  (19/1/2020).

"Sampai ada foto-foto KTP, rumah, semua lengkap," imbuhnya.

"Nah ini yang kami butuhkan," tegasnya

Oleh karena itu, Ahok ingin menjalin sinergi dengan Kemensos sehingga penyaluran bantuan tersebut nantinya akan lebih tepat sasaran.

"Kami tidak mau lagi ada orang yang tidak tepat sasaran terima bantuan," kata Ahok.

 "Harusnya ya keadilan sosial dong," imbuhnya.

"Nah itu data, kami ingin biar menteri sosial yang lead (pimpin)," ujarnya.

(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma)
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas