7 Makanan Tahun Baru Imlek sebagai Simbol Keberuntungan: Mulai dari Pangsit hingga Kue Beras Ketan
Setiap hidangan memiliki simbolisme yang mengakar dalam budaya Cina, dan mengekspresikan harapan baik orang-orang untuk tahun baru.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Tahun Baru China, juga dikenal sebagai Tahun Baru Imlek ini adalah yang momen yang juga disebut sebagai Festival Musim Semi.
Secara tradisional Festival Musim Semi adalah waktu untuk menghormati para dewa dan juga leluhur.
Makanan memainkan peran penting dalam Tahun Baru Imlek.
Makanan tertentu memiliki arti simbol keberuntungan.
Setiap hidangan memiliki simbolisme yang mengakar dalam budaya China, dan mengekspresikan harapan baik orang-orang untuk tahun baru.
Berikut tujuh makanan yang memiliki simbol keberuntungan dikutip dari travelchinaguide.com:
1. Pangsit
Pangsit menjadi pembawa kekayaan.
Pangsit adalah makanan beruntung tradisional di China dan menjadi makanan yang populer di seluruh dunia.
Dengan sejarah 1.800 tahun, tidak hanya makanan pokok orang-orang di China Utara, tetapi juga hidangan penting di berbagai festival, terutama di Tahun Baru Imlek.
Pangsit sering dimakan pada Malam Tahun Baru karena nama China 'jiaozi' memiliki arti perubahan tahun.
Pangsit bisa dimasak dengan direbus hingga mendidih atau juga diuap.
Makna:
- simbol kekayaan karena bentuknya seperti ingot emas Tiongkok kuno.
- Koin keberuntungan akan disembunyikan di pangsit dan seseorang yang menemukannya bisa mendapatkan keberuntungan dan kekayaan besar di tahun mendatang.
Isi pangsit memiliki arti yang berbeda:
- Seledri, qincai dalam bahasa China, berarti kerja keras mengarah pada kehidupan yang kaya.
- Leek, jiucai dalam bahasa China, berarti kemakmuran abadi.
- Kubis, baicai dalam bahasa China, mengacu pada seratus cara menghasilkan uang.
2. Ikan
Ikan menjadi simbol pembawa rejeki yang berlebih dan keberuntungan.
Mengacu pada ide makanan Tahun Baru Imlek, ikan adalah hidangan yang sangat diperlukan pada jamuan perkumpulan.
Ikan memiliki pelafalan bahasa China sebagai 'Yu', yang berarti kelebihan dan kekayaan.
Hidangan ikan pada saat Imlek bisa dengan cara di rebus dan diuap.
Berbagai jenis ikan memiliki makna yang berbeda:
- Ikan mas China
Nama China 'li' berarti hadiah, sehingga memakannya dapat membawa keberuntungan dan berkah bagi orang.
- Ikan mas Crucian
Nama China 'ji' berarti keberuntungan yang sangat baik.
- Lele
Nama China adalah 'nianyu', secara harfiah berarti 'surplus tahun' dan berarti kehidupan yang kaya.
Beberapa aturan makan ikan di Tahun Baru Imlek:
1. Jangan singkirkan ikan setelah selesai makan satu sisi.
Dalam budaya China, itu berarti sial.
2. Untuk menunjukkan rasa hormat, kepala ikan harus ditempatkan di depan para penatua atau tamu terhormat.
3. Di China selatan, beberapa orang hanya memakan bagian tengah ikan pada Malam Tahun Baru, meninggalkan kepala dan ekor ke hari berikutnya untuk melambangkan kelengkapan.
3. Bola ketan (Tangyuan atau Yuanxiao)
Bola ketan yang berbentuk bundar mewakili kelengkapan dan reuni keluarga.
Bola ketan, alias Tangyuan dan Yuanxiao, adalah makanan keberuntungan selama Festival Lentera atau biasa juga disebut dengan Festival Yuanxiao.
Namun, di banyak tempat di China bola ketan juga hidangan Tahun Baru China.
Tidak seperti pangsit, adonan Tangyuan dibuat dari bubuk beras ketan dengan isian seperti pasta kacang, gula merah dan semua jenis buah-buahan dan kacang-kacangan.
Ada dua jenis Bola Ketan:
- Tangyuan di China selatan
Buat bungkus dulu, isi isiannya, lalu uleni menjadi bola-bola.
- Yuanxiao di China utara
Mengisi dibagi menjadi bola-bola kecil terlebih dahulu, dan dimasukkan ke dalam ayakan dengan tepung.
Kocok ayakan untuk membiarkan tepung menempel pada bola.
4. Mie Panjang Umur
Mie ini memiliki simbol umur yang panjang.
Mie Panjang Umur adalah makanan khusus untuk Tahun Baru China.
Mereka biasanya dimakan pada festival penting atau ulang tahun seseorang, terutama untuk orang tua.
Makan mie panjang umur di Tahun Baru melambangkan bahwa semuanya akan lancar di tahun mendatang.
Biasanya mie dimasak dengan cara direbus.
Mie umur panjang dibuat oleh satu mie tunggal dan terus menerus.
Anda harus memakannya dari awal sampai akhir dan jangan mematahkannya saat makan, atau harapan baik akan rusak.
5. Wonton
Wonton menjadi simbol dari datangnya kekayaan.
Wonton juga merupakan jenis hidangan keberuntungan yang dapat ditemukan di daftar makanan Tahun Baru China.
Seperti pangsit, Wonton populer selama Tahun Baru China karena bentuknya, yang seperti ingot perak China.
Biasanya hidangan ini dimasak dengan cara direbus.
Orang-orang percaya bahwa makan wonton dapat membawa kekayaan dan harta.
Di sisi lain, Ponton dalam bahasa China memiliki pengucapan yang sama dengan "Hundun", yang berarti awal.
Makan Wonton di Tahun Baru melambangkan keinginan awal yang baik.
6. Spring Rolls
Spring Rolls menjadi simbol kekayaan dan awal yang baru.
Spring Rolls adalah makanan untuk menyambut musim semi sangat umum untuk menikmatinya selama Festival Musim Semi.
Sayuran segar atau bahan-bahan di dibungkus di dalamnya.
Orang memakannya untuk menyambut musim semi baru.
Hidangan ini diolah dengan cara digoreng.
Hasil masakan yang berwarna keemasan menunjukkan kekayaan dan harta, yang juga berarti awal yang baru.
7. Kue beras ketan (Niangao)
Kue beras ketan memiliki arti peningkatan dalam karir dan juga penghasilan.
Sebagai salah satu makanan tradisional Tahun Baru Imlek, kue beras ketan dengan sejarah 1.500 tahun pada awalnya digunakan untuk menyembah para dewa dan leluhur.
Banyak dimakan di berbagai kota di China.
Makanan ini terbuat dari bubuk beras ketan tetapi memiliki variasi bahan dan rasa.
Jujube Niangao dan Niangao putih di Beijing, kue beras kuning di Shanxi, kue beras pabrik air di Ningbo, Guangdong Niangao dengan gula merah, dan Niangao goreng dengan iga di Shanghai.
Pengolahan makanan ini bisa dengan cara dikukus, digoreng, atau bisa juga direbus untuk dijadikan sup.
Pelafalan Kue China, Niangao, memiliki makna homofon 'peningkatan kesejahteraan tahun demi tahun.
Memberi orang harapan baru akan peningkatan kinerja dalam karier dan studi.
(Tribunnews.com/Yurika Nendri)