Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal WNI Disandera Abu Sayyaf, Mahfud MD: Aneh Baru Bebas Tiga, Diambil Lagi Lima Orang

Mahfud MD heran dengan terulangnya kasus penyanderaan lima Warga Negara Indonesia (WNI) di wiliyah Filipina.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Soal WNI Disandera Abu Sayyaf, Mahfud MD: Aneh Baru Bebas Tiga, Diambil Lagi Lima Orang
Gita Irawan
Menteri Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di kantor Kemenko Polhukam Jakarta Pusat pada Rabu (8/1/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Bidang Kordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD heran dengan terulangnya kasus penyanderaan lima Warga Negara Indonesia (WNI) di wiliyah Filipina.

Untuk itu ia mengatakan akan berdiskusi dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi terkait hal tersebut.

"Banyaklah pemikiran, kan aneh juga baru bebas tiga diambil lima lagi. Terus sampai kapan kita kalah dengan perompak begitu?" kata Mahfud MD di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (20/1/2020).

Baca: Menteri Pertahanan Prabowo Subianto Mengaku Sudah Membentuk Tim Investigasi Terkait Kasus Asabri

Ia menduga penculiknya merupakan pihak yang sama dengan penculik tiga WNI sebelumnya yakni Milisi Abu Sayyaf.

"Justru penculiknya sama," kata Mahfud.

Disesalkan Wamenlu RI

Berita Rekomendasi

Wakil Menteri Luar Negeri RI Mahendra Siregar menyesalkan terulangnya kembali penyanderaan Warga Negara Indonesia (WNI) oleh kelompok Abu Sayyaf.

Menurut Mahendra, terulangnya peristiwa penyanderaan WNI akibat kurangnya kordinasi dan keterlibatan pihak yang berwenang di Malaysia.

"Betul-betul kami menyesalkan hal ini terjadi berulang dan kelihatannya kondisi itu antara lain karena koordinasi dan keterlibatan para pihak yang berwenang di Malaysia yang kurang efektif selama ini. Kami berharap dapat ditingkatkan dalam waktu dekat ini," ujar Mahendara usai menggelar rapat dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (20/1/2020).

Baca: Satu Baru Saja Bebas, Kelompok Abu Sayyaf Kembali Culik 5 WNI, Ini Kronologi Sampai Identitas

Ia mengatakan saat ini hal paling utama yang harus dilakukan pemerintah adalah menjaga keselamatan WNI yang disandera.

Kemlu saat ini sudah berkordinasi dengan pihak Filipina, karena penyanderaan berada di wilayah Filipina.

"Ini memang sudah bicara koordinasi dengan pihak Filipina karena sudah berada di kawasan mereka," ujar Wamenlu.

Baca: Bocah WNI 11 Tahun Asal Wakatobi Ikut Disandera Kelompok Abu Saayyaf di Filipina

Adapun dengan Malaysia, Wamenlu meminta agar Malaysia berkomitmen untuk menjaga dan melindungi semua kepentingan di wilayah laut Malaysia.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas