Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diky Candra Setuju Fenomena Kerajaan Baru Bukan Hal Lucu, Ini Adalah Tamparan Bagi Pemerintah

Diky Chandra Setuju Fenomena Klaim Kerajaan Baru Bukan Hal Lucu, Menurutnya Klaim Raja-raja Baru Adalah Tamparan Bagi Pemerintah

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Diky Candra Setuju Fenomena Kerajaan Baru Bukan Hal Lucu, Ini Adalah Tamparan Bagi Pemerintah
Tangkap Layar YouTube ILC
Mantan Wakil Bupati Garut, Jawa Barat Diky Chandra itu mengawali pernyataannya saat hadir di Indonesia Lawyer Club, mengaku siap menjadi serius. 

"Padahal kalau saya dalam posisi sistem kerajaan mungkin saya ketawa loh lihat sistem demokrasi," tegasnya.

Sujiwo melanjutkan, apa yang diatur dalam sistem demokrasi justru lebih tak masuk akal dibandingkan dengan sistem kerajaan.

"Gimana saya engga ketawa? Wong kebenaran diukur dari benarnya orang banyak," ujarnya.

"Sangat enggak masuk akal, kebenaran itu ditentukan oleh para ahli," tambahnya.

Sudjiwo Tejo. KPK Umumkan Penggeledahan Kasus Wahyu Setiawan, Sudjiwo Tedjo Beri Komentar Satir: Ini Sangat Mulia.
Sudjiwo Tejo. KPK Umumkan Penggeledahan Kasus Wahyu Setiawan, Sudjiwo Tedjo Beri Komentar Satir: Ini Sangat Mulia. (Instagram @president_jancukers)

Sujiwo Sebut Sistem Demokrasi Seperti Mitos

Pria asli Jawa Timur itu justru menyebut sistem demokrasi seperti mitos.

"Di dalam demokrasi kebenaran ditentukan oleh benarnya orang banyak," katanya.

Berita Rekomendasi

"Itu sudah mitos, sama dengan keris, sama dengan dupa."

Tak hanya itu, Sujiwo juga menyinggung soal sistem pemilihan umum yang diterapkan di negeri ini.

"Kita ketawa terhadap dupa kemenyan di dalam zaman kerajaan," kata dia.

"Tapi engga ketawa di dalam sistem pemilihan umum."

Sujiwo sekali lagi menegaskan bahwa sistem demokrasi tak masuk akal.

Hal itu disebabkan karena dalam sistem demokrasi, suara kaum terpelajar dan tak terpelajar dianggap sama.

"Bukan saya merendahkan tukang becak, petani, bagaimana suara tukang becak disamakan dengan profesor. Engga masuk akal," terangnya.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas