PKS Kritik Menteri Pertahanan yang Sering ke Luar Negeri, Ini Kata Sohibul Iman hingga Prabowo
PKS mengkritik Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang sering bepergian ke Luar Negeri.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Belakangan, Partai PKS dan Partai Gerindra saling melempar komentar.
PKS sempat mengkritik Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto yang sering bepergian ke luar negeri dengan posisinya sebagai Menteri Pertahanan.
PKS mencatat, sekira tiga bulan menjadi menhan, Prabowo sudah berkunjung ke tujuh negara.
Presiden PKS, Sohibul Iman menyatakan, seorang pejabat harus mau untuk dikritik.
"Ketika mereka di luar sering mengkritik, kok sekarang ketika di dalam balik dikritik jadi tipis telinga."
"Terima, seorang pejabat itu adalah untuk satu sisi diikuti kebijakannya jika baik, dan satu sisi dikritik kalau kebijakannya tidak baik. Jadi, biasa-biasa saja," jelas Sohibul, dikutip Tribunnews dari kanal YouTube KompasTV, Rabu (22/1/2020).
Sohibul meyakini, bahwa Prabowo tidak anti kritik.
"Jangan ada tuduhan men-down grade, macam-macam, saya yakin Pak Prabowo tidak demikian."
"Juru bicaranya saja, saya bicara dengan Pak Prabowo tidak ada masalah kok," terang Sohibul.
Terkait dengan kritikan tersebut, Prabowo pun angkat bicara.
Prabowo menyebut, kunjungannya ke luar negeri itu demi kepentingan negara.
Terutama soal alat utama sistem pertahanan (alutsista).
"Memang kita butuh untuk keliling, menjajaki kemungkinan-kemungkinan. Kita harus pelajari alutsista yang ada," ujar Prabowo, dikutip Tribunnews dari Kompas.com.
Prabowo mengatakan, Pemerintah Indonesia perlu mendapatkan dukungan dari negara lain untuk membangun kekuatan pertahanan.
Menurutnya, pemerintah perlu menjajaki peluang agar negara-negara lain mau menjual alutsista mereka kepada Indonesia.
"Kita juga harus meminta dukungan dari negara-negara lain karena belum tentu alutsista itu diberi kepada kita untuk dibeli," terang Prabowo.
Sebelumnya, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengingatkan mengenai pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal kunjungan ke luar negeri yang bisa dilakukan melalui ponsel.
"Pak Jokowi saat 16 Agustus 2019 lalu mengingatkan agar meminimalkan kunjungan ke luar negeri."
"Bahkan secara demonstratif beliau menunjukkan via HP-nya."
"Kunjungan luar negeri bisa melalui ponsel, dunia sudah terkoneksi," kata Mardani, dikutip dari Kompas.com.
Mardani menyebut, kunjungan kerja ke luar negeri mesti memiliki tujuan yang jelas.
Tak hanya itu, Mardani juga berharap ada timbal balik yang setimpal dari kunjungan kerja Prabowo ke tujuh negara tersebut.
"Kunjungan ke luar negeri monggo saja dilakukan, tetapi mesti dipastikan teturn on investment-nya jauh lebih baik."
"Dan semua perlu disampaikan kepada publik secara transparan," ujar Mardani.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri) (Kompas.com/Tsarina Maharani)