Para Pengikut Keraton Agung Sejagat Lakukan Ritual-ritual Ini Setiap Selasa dan Jumat Kliwon
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna angkat bicara soal kabar terbaru Keraton Agung Sejagat.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: bunga pradipta p
Dia hanyalah sebatas empu atau tukang sedangkan konsep tersebut sendiri berasal dari Totok Santoso Hadiningrat.
Pada batu itu terdapat pula logo ukiran simbol siang atau malam, hitam atau putih, yang melambangkan kehidupan.
Ada pula gambar dua macan sebagai simbol penjaga serta ukiran empat penjuru mata angin, dan logo kerajaan Majapahit.
Pada bagian bawah batu ada gambar baruna naga yang artinya lautan.
Sebelum ikut menjadi punggawa, Wijoyo berprofesi sebagai tukang relief yang sering membuat pahatan.
"Saya kerja serabutan, tapi kanjeng Sinuhun yang meminta saya membuatkan ukiran ini sehingga saya membuat.
Soal desain berasal dari Sinuhun sendiri," ungkapnya.
Batu prasasti itu dijadikan sebagai obyek selfie dan keramaian pengunjung di Keraton Agung Sejagat.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Setiap Kliwon, Pengikut Keraton Agung Sejagat Lakukan Ritual "Kungkum""
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Inza Maliana) (Kompas.com/Kontributor Semarang, Riska Farasonalia)