Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Virus Corona Merambah Sejumlah Negara, Kemenkes hingga Angkasa Pura Ambil Tindakan, Kenali Gejalanya

Virus Corona mulai merambah ke sujumlah negara. Untuk mencegahnya masuk ke Indonesia, sejumlah pihak telah mengambil tindakan. Ketahui gejala berikut.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Virus Corona Merambah Sejumlah Negara, Kemenkes hingga Angkasa Pura Ambil Tindakan, Kenali Gejalanya
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Petugas mengoperasikan alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) saat penumpang pesawat tiba di terminal 2 Bandara Juanda Surabaya, Rabu (22/1/2020). Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya wilayah kerja bandara Juanda meningkatkan kewaspadaan dengan memasang alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) untuk mengantisipasi masuknya virus corona yang berasal dari negara China ke wilayah Indonesia. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

TRIBUNNEWS.COM - Merambahnya Coronavirus atau Virus Corona menjadi perhatian publik belakangan ini.

Dilansir dari laman resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, virus ini merupakan jenis virus baru yang masih satu family dengan virus penyebab SARS dan Mers.

Sementara itu, sejumlah negara seperti Jepang, Thailand, Korea Selatan, hingga Taiwan telah melaporkan adanya indikasi penyebaran virus yang berasal dari Wuhan, China itu.

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, sebanyak 17 orang meninggal dunia akibat Virus Corona.

Bahkan ada lebih dari 500 kasus yang telah dilaporkan secara global.

Sebagian besar kasus ada di China, dimana infeksi telah menyebar lebih cepat dalam beberapa hari terakhir.

Ketakutan meningkat tentang penyebaran virus ketika ratusan juta orang bepergian untuk perayaan Tahun Baru Imlek, yang dimulai Jumat (24/1/2020) besok.

BERITA TERKAIT

Untuk mencegah masuknya Virus Corona di Indonesia, berbagai pihak telah mengambil tindakan.

1. Kementerian Kesehatan

Guna mencegah masuknya Virus Corona ke tanah air, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah memasang pemindai suhu tubuh atau thermoscanner di 135 pintu keluar maupun pintu masuk bandara.

Langkah ini diambil setelah virus merebak hingga negara tetangga.

Korban meninggal pun bertambah menjadi 9 orang.

"Kami siapkan thermoscanner di 135 pintu negara baik udara, laut, maupun darat yang jaga petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kemenkes Anung Sugihantono, yang dikutip dalam laman setkab.go.id, Jakarta, Rabu (22/1/2020).

Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Anung Sugihantono di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Senin (4/2/2019).
Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Anung Sugihantono di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Senin (4/2/2019). (TRIBUNNEWS.COM/APFIA)

Menurutnya, termoscanner akan mendeteksi suhu tubuh manusia, di mana jika suhunya mencapai 38 derajat celsius ke atas maka alat melihat postur tubuhnya berwarna merah.

Selain itu, dilansir dari laman resmi Kemenkes, Kemenkes juga mengaktifkan kembali 100 rumah sakit rujukan flu burung di seluruh Indonesia guna mengantisipasi virus corona baru.

Melalui surat dari Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, pada 7 januari 2020, Kemenkes meminta rumah sakit rujukan tersebut untuk mengupdate kemampuan, logistik, Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada untuk mengantisipasi Virus Corona.

''Kami juga meminta kepada teman-teman di RS Infeksi Sulianti Saroso untuk mengecek kesiapan dan sebagainya, dan telah dikonfirmasi bahwa mereka sudah siap sarana prasarana sebagai RS rujukan infeksi nasional," ungkap Anung.

"RS Sulianti Saroso juga akan mengadakan webinar ke 100 RS rujukan dan tadi saya meminta ke temen-temen Dirjen Yankes agar melibatkan RS swasta sebagai bagian dari penanganan bila terjadi sesuatu (penularan Virus Corona),'' sambungnya.

Sekarang ini setiap hari ada kurang-lebih 30 penerbangan dari Cina baik penerbangan langsung maupun transit.

Jumlah penumpang antara 4.500 hingga 6.000 dan harus diperhitungkan dalam penanganannya.

''Intinya kami menyiapkan segala hal dan menginventarisasi segala kesiapan di bidang kesehatan sebagai kesiapan Indonesia mencegah nCoV,'' kata Anung.

Tak hanya itu, Kemenkes melalui Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat bersama Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat menyediakan media komunikasi baik secara substantif gejala atau tanda yang perlu diketahui oleh masyarakat.

2. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam

Dilansir dari Kompas.comKantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Batam mengaktifkan pendeteksi suhu tubuh atau thermal scanner di setiap pintu  masuk pelabuhan dan bandara.

Hal itu diungkapkan oleh Kabid Pengendalian Karantina dan Survilance dan Epideniologi KKP Kelas I Batam, Romer Saimanungkalit.

Thermal scanner dipasang salah satunya di pelabuhan laut negara seperti pelabuhan ferry internasional Sekupang, Harbourbay, Batam Centre hingga pelabuhan ferry internasional Nongsa.

Selain itu, Romer menyebutkan, thermal scanner juga dipasang di Bandara Hang Nadim Batam.

"Ada 11 unit kami pasang seluruhnya," kata Romer, Rabu (22/1/2020) malam.

Romer mengaku sejak Rabu pagi hingga malam hari belum ada yang terdeteksi terjangkit atau terpapar Virus Corona.

"Sebenarnya antisipasi virus corona ini telah dilakukan sejak awal Januari lalu, namun untuk alatnya baru dalam beberapa hari ini setelah virus ini mewabah di China hingga merengut nyawa 4 orang warga China itu sendiri," jelasnya.

Bukan itu saja, Romer mengatakan KKP Kelas I Batam juga menyiagakan alat pelindung seperti masker dan sarung tangan.

Romer juga menuturkan, saat ini pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Batam dan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terkait upaya penangan jika terdapat warga Batam atau wisatawan yang terpapar gejala Virus Corona.

"Kami juga menyiagakan seluruh armada ambulan yang dimimiki KKP di setiap pelabuhan ferry internasional dan bandara Hang Nadim," kata Romer.

"Agar apabila ada temuan, pasien akan lebih cepat dirujuk ke rumah sakit yang telah ditunjuk untuk merawat pasien terpapar virus corona ini," pungkasnya.

3. Kementerian Luar Negeri 

Dilansir dari laman resmi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), sejauh ini berdasarkan pemantauan KBRI Beijing, tidak terdapat masyarakat Indonesia yang terjangkit Virus Corona, Rabu (22/1/2020).

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi saat mengikuti rapat kerja perdana bersama Komisi I DPR RI di kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (12/11/2019). Rapat kerja antara DPR dan Kementerian Luar Negeri membahas rencana kerja Kemenlu pada 2020, di antaranya kontribusi dan kepemimpinan Indonesia baik di kawasan maupun dunia.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi saat mengikuti rapat kerja perdana bersama Komisi I DPR RI di kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (12/11/2019). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Melalui keterangan yang disampaikan dalam laman resmi Kemenlu, semua WNI di wilayah Tiongkok diminta untuk memperhatikan beberapa hal berikut:

1. Bagi seluruh masyarakat yang berada di Wuhan atau sedang melakukan perjalanan ke Wuhan agar selalu memperhatikan kondisi kesehatannya dan segera melakukan konsultasi medis apabila merasa tidak sehat dan menunjukkan gejala-gejala demam, batuk dan sulit bernafas.

2. Menghindari kontak dengan hewan hidup termasuk unggas dan burung, dan menghindari konsumsi daging mentah dan kurang matang.

3. Menghindari berkunjung ke pasar Ikan atau makanan laut atau tempat penjualan hewan hidup.

4. Menghindari untuk berinteraksi dengan orang dengan gejala demam, batuk, dan sukar bernafas atau jatuh sakit dengan gejala yang sama dengan pneumonia.

5. Selalu menjaga higienitas seperti mencuci tangan dengan sabun, memakai masker apabila sedang batuk dan pilek, dan menutup mulut dengan tisu saat batuk atau bersin.

Sementara itu, bagi masyarakat Indonesia yang memerlukan bantuan kekonsuleran dapat menghubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tiongkok No. 4, Dongzhimenwai Dajie, Chao Yang District, Beijing 100600.

Atau menghubungi layanan berikut:

Tel: 001-86-(10) 6532 5489

Fax: 001-86-(10) 6532-5368

Email: set.beijing.kbri@kemlu.go.id

Website: https://kemlu.go.id/beijing/id

4. Angkasa Pura

Virus Corona juga menjadi perhatian khusus bagi Angkasa Pura.

Untuk mengantisipasi masuknya Virus Corona di Yogyakarta, General Manager Angkasa Pura 1 Agus Pandu Purnama mengatakan semua penerbangan yang berasal dari luar negeri berada dalam posisi karantina.

"Artinya semua alat angkut, crew, dan penumpang harus melalui pemeriksaan KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) di pintu kedatangan," tuturnya, seperti yang diberitakan TribunJogja.com, Selasa (22/1/2020).

General Manager PT Angkasa Pura I Yogyakarta, Agus Pandu Purnama. TRIBUNJOGJA.COM/Alexander Ermando
General Manager PT Angkasa Pura I Yogyakarta, Agus Pandu Purnama. TRIBUNJOGJA.COM/Alexander Ermando (Tribunjogja.com/Alexander Ermando)

"Selain itu, semua maskapai juga harus memberikan informasi sebelum tiba ke Indonesia. Mereka harus menyerahkan dokumen Gendek (General Declation) untuk menilai apakah ada info orang sakit atau dicurigai sakit yang berpotensi menular," jelasnya.

Menurut Pandu, prosedur penanganan dan kewaspadaan terkait Virus Corona pada intinya sama seperti penyakit menular lain yang berpotensi wabah.

"Semua penumpang yang masuk ke Indonesia harus melewati tim KKP untuk dipantau suhu tubuhnya menggunakan alat thermal scanner, komputer maupun manual," tuturnya.

Berdasarkan hasil deteksi suhu tubuh, apabila suhu tubuh seseorang di atas 38 derajat maka orang tersebut akan menjalani wawancara.

Wawancara yang dilakukan mulai dari sebab dan riwayat perjalanan.

Selanjutnya, orang tersebut akan dirujuk ke RSUP dr Sardjito sebagai rumah sakit yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

"Jika dicurigai berpotensi penyakit menular, orang yang duduk bersebelahan depan belakang, samping kiri kanan, akan kami berikan kartu kewaspadaan bila terdeteksi sakit juga. Kami bisa lacak alamat yang bersangkutan," ucapnya.

Pandu menjamin, semua dilakukan melalui prosedur keamanan dari KKP dan dilakukan secara kooperatif dari lintas program dan sektor di pintu masuk negara atau bandara.

"KKP lebih kepada mendeteksi potensi penyakit potensi wabah dan penanganan awal, agar tidak kehilangan data penumpang yang dicurigai terkena penyakit tertentu. Tidak hanya Virus Corona tapi juga pada semua penyakit potensi wabah lainnya kita perlakukan sama," kata Pandu.

Gejala Infeksi Virus Corona

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, melansir dari Aljazeera, menurut WHO, tanda-tanda infeksi termasuk gejala pernapasan, demam, batuk, sesak napas, dan kesulitan bernapas.

Pada kasus yang lebih parah, infeksi dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta/Whiesa Daniswara, TribunJogja.com/Kurniatul Hidayah, Kompas.com/Hadi Maulana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas