Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berhasil Bujuk Warga, Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat Kumpulkan Uang Rp 1,3 M di Rekeningnya

Hasil bujuk rayu raja dan ratu Keraton Agung Sejagat, Toto Santoso dan Fanni Aminadia kepada warga mencapai 1,3 M.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Miftah

TRIBUNNEWS.COM - Hasil bujuk rayu Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat, Totok Santoso dan Fanni Aminadia kepada warga mencapai Rp 1,3 M.

Menurut Kapolda Jawa Tengah, Irjen Rycko Amelza Dahniel, rekening tersebut milik sang raja, Totok Santoso.

Penyidik menemukan adanya uang yang tersimpan di salah satu bank berjumlah Rp 1,3 miliar.

"Yang masuk ke rekening itu bukan iuran, tetapi uang hasil membujuk warga dengan menggunakan simbol-simbol kerajaan," kata Rycko, dikutip dari tayangan Kompas TV (24/1/2020).

"Menggunakan atribut-atribut palsu, dia dari kartu-kartu PBB itu," lanjutnya.

Rycko menilai, pasangan raja dan ratu itu mengupayakan segala bentuk bujukan agar warga terlena.

"Dan (bujukan) harapan secara spiritual, harapan dari segi ekonomi, maupun imbalan dalam bentuk gaji," jelasnya.

Berita Rekomendasi

"Ada iming-iming, harapan palsu disitu, sehingga orang mau menyerahkan sejumlah uang."

Saat ini Polda Jawa Tengah telah mengirimkan surat kepada bank terkait untuk membekukan rekening milik Totok dan menyita uang didalamnya.

"Di bank, sudah diberikan surat untuk disita dan dibekukan."

Sebelumnya, Totok Santoso dan Fanni Aminadia telah melakukan tes kejiwaan.

Menurut Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Iskandar Fitriana Sutisna, keduanya dalam kondisi normal.

Mereka dinyatakan sadar dan sehat saat melakukan penipuan dan menghimpun anggota Keraton Agung Sejagat.

"Dari hasil psikologi yang kita dapatkan adalah yang bersangkutan dua-duanya dalam keadaaan sehat jasmani, rohani," ujarnya.

Totok dan Fanni sengaja mendirikan Keraton Agung Sejagat pada tahun 2018 untuk melakukan penipuan.

"Mereka berdua ini membuat perencanaan ini," jelasnya.

Iskandar juga menjelaskan, Totok dan Fanni sudah mempersiapkan kedok penipuannya yaitu keraton fiktif secara detail.

Setidaknya kurang lebih dua tahun lalu mereka telah merencanakan Keraton Agung Sejagat.

"Mereka tidak main-main. Mereka sudah merencanakan (Keraton Agung Sejagat) dengan detail," ungkap Iskandar di Mapolda Jateng dikutip dari Kompas.com.

Bahkan, Totok  dan Fanni juga mendirikan cabang-cabang Keraton Agung Sejagat di berbagai daerah sejak 2018.

Keduanya kemudian mempersiapkan rekening bank untuk mengumpulkan iuran dari pengikutnya.

Permintaan Maaf Sang Raja, Toto Santoso

Sebelumnya, Totok Santoso mendeklarasikan dirinya sebagai raja dari Keraton Agung Sejagat.

Belakangan, dia mengumumkan permintaan maaf dan mengakui kerajaannya adalah kebohongan.

"Pada kesempatan ini, saya mohon maaf karena Keraton Agung Sejagat yang saya dirikan itu fiktif. Kemudian, janji kepada pengikut saya juga fiktif, selanjutnya telah membuat resah masyarakat Purworejo pada khususnya dan seluruh masyarakat pada umumnya," ungkap Toto di Mapolda Jawa Tengah Selasa (21/1/2020) dikutip dari Kompas.com.

Kuda kirab Keraton Agung Sejagat (Tangkap layar channel YouTube KompasTV)
Kuda kirab Keraton Agung Sejagat (Tangkap layar channel YouTube KompasTV) (Tangkap layar channel YouTube KompasTV)

Totok menyerahkan proses hukum kepada kepolisian.

Gegernya Keraton Agung Sejagat ini dimulai sejak mereka mengadakan acara wilujengan dan kirab budaya, yang dilaksanakan dari Jumat (10/1/2020) hingga Minggu (12/1/2020) di Purworejo, Jawa Tengah.

Polisi kemudian menangkap Totok dan Fanni di Yogyakarta pada Selasa (14/1/2020) karena menduga ada indikasi penipuan dalam aktivitas Keraton Agung Sejagat.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)(Kompas.com/Kontributor Semarang, Riska Farasonalia)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas