Jokowi Bela Prabowo, Pengamat: Harus Diingat, Prabowo ini Bukan Menteri Biasa
Analisis Politik Indo Barometer, M. Qadari menilai pembelaan Presiden Jokowi terhadap Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto bukanlah sesuatu yang baru.
Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Analisis Politik Indo Barometer, M. Qadari menilai pembelaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto bukanlah sesuatu yang baru.
Menurutnya, hal ini sudah terjadi pada periode sebelumnya.
Pernyataan ini ia sampaikan dalam program 'PRIME TALK' yang dilansir dari kanal YouTube metrotvnews, Jumat (24/1/2020).
"Sebetulnya bukan barang baru (Jokowi bela Prabowo)," ujarnya.
"Jadi Jokowi bela Prabowo dan sebaliknya ini, sudah terjadi pada periode 2014-2019," imbuhnya.
Qadari menyebut, meski sempat menjadi rival dalam Pilpres sebelumnya, namun Prabowo dan Jokowi tetap saling mendukung satu sama lain.
"Jadi dua orang ini sebetulnya bertarung pada masa tertentu tetapi pada periode yang lebih panjang saling mendukung," jelas Qadari.
Ia juga menambahkan, saat itu memang momentum bagi Jokowi untuk membela Prabowo.
"Sekali lagi ini adalah momentum Pak Jokowi untuk menunjukkan pembelaannya kepada Pak Prabowo," ujarnya.
Hal ini dikarenakan, Prabowo juga sempat menunjukan pembelaan yang signifikan yakni saat kejadian penusukan terhadap Wiranto.
"Saat ada isu bahwa ini penusukan Wiranto rekayasa, Pak Prabowo datang mengunjungi Wiranto yang notabennya mereka ini berseteru pada 1998," kata Qadari.
"Tetapi dia datang dengan mengatakan jangan lagi ada isu bahwa ini rekayasa, ini betul-betul terjadi, itu bentuk dari pembelaan Prabowo," ungkapnya.
Qadari juga menilai bahwa Prabowo Subianto tidak dapat dianggap sebagai menteri biasa.
"Ya kita harus ingat bahwa Prabowo ini bukan menteri biasa, mohon maaf kalau saya menggunakan istilah ini," ujarnya.