Fakta Sukiyah Berambut Gimbal 2 Meter Jadi Sarang Tikus, Buta Sejak Kecil hingga Ditolong Relawan
Sukiyah warga Dusun Karangombo, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang memiliki rambut gimbal kurang lebih sepanjang dua meter.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Belakangan ini Sukiyah warga Dusun Karangombo, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang menjadi viral di media sosial.
Perempuan berusia 50 tahun tersebut memiliki rambut gimbal kurang lebih sepanjang dua meter.
Rambut gimbal Sukiyah yang dibiarkan selama puluhan tahun itu hingga menjadi sarang tikus dan ulat.
Relawan Menolong Sukiyah
Dilansir Kompas.com, Ardian Kurniawan Santoso seorang relawan yang memiliki niat baik untuk menolong Sukiyah.
Sukiyah yang tinggal sendiri lalu dirawat dan dipotong rambut oleh Ardian.
Ardian mengungkapkan keadaan Sukiyah dalam keadaan buta seorang diri.
Sukiyah berada di rumah yang gelap karena aliran listrik sudah rusak.
Sosok relawan ini orang pertama yang berhasil berkomunikasi dengan Sukiyah.
Setelah beberapa tahun Sukiyah tidak berkomunikasi dengan orang lain.
Menurut tetangga sekitar, Sukiyah dikenal gampang mengamuk.
Bahkan, setahun lalu dia mengamuk dan menggigit orang yang memegangnya saat akan dimandikan oleh enam orang.
Selama hampir 27 tahun, Sukiyah hanya berada di rumah dengan kondisi duduk dan rambutnya yang gimbal.
"Mungkin memang menjadi relawan sudah menjadi jalan hidup saya setelah mengalami masa kelam," ungkap Ardian di Sekretariat MRI Salatiga dan Kabupaten Semarang, di Jalan Merak, Klaseman, Kelurahan Mangunsari, Salatiga, Sabtu (25/1/2020).
Sukiyah Buta Sejak Kecil
Sukiyah sejak kecil sudah mengalami kebutaan dimatanya, dikutip Kompas.com.
Saat berusia lima tahun, Sukiyah sempat sakit panas dan kejang yang menyebabkan dirinya buta.
Kendati demikian, Sukiyah masih melakukan kegiatan secara normal dan membantu orangtuanya berkebun.
Menginjak usia 10 tahun, tingkah Sukiyah dianggap aneh dan semakin menutup diri.
Sukiyah lebih suka mengurung diri di rumah dan tidak pernah bersosialisasi dengan orang luar.
Dia hanya tinggal di dalam rumah selama puluhan tahun.
Sukiyah pun pernah tidur di teras rumah setelah ibunya meninggal tiga tahun lalu.
Saat itu, warga memasukkan Sukiyah ke dalam rumahnya.
Aktivitas Sukiyah
Sukiyah saat malam hari hanya berada di dalam rumah.
Oleh warga sekitar, pintu rumah Sukiyah dikunci dari luar agar dirinya tidak keluar karena tak ada yang mengawasi.
Rumah Sukiyah sempat dialiri listrik, tetapi lampu yang menyala dirusak oleh Sukiyah hingga keadaan rumah selalu gelap.
Semua kegiatan Sukiyah dilakukan di dalam rumah, termasuk buang air besar dan buang air kecil.
Hal tersebut yang memicu bau tidak sedap di rumah Sukiyah.
Tetangga sekitar secara bergantian mengantarkan makanan untuk Sukiyah.
Bahkan biasanya untuk memberi makan Sukiyah akan diletakkan di depan pintu rumahnya.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani) (Kompas.com/Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana)