Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

EKSKLUSIF: Kisah WNI di China, Rasakan Tekanan Psikologis hingga Bantah Wuhan Seperti Kota Mati

Sejumlah Warga Negara Indonesia yang masih terisolasi di China membagikan kisahnya secara eksklusif pada Tribunnews.com.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Daryono
zoom-in EKSKLUSIF: Kisah WNI di China, Rasakan Tekanan Psikologis hingga Bantah Wuhan Seperti Kota Mati
YouTube Channel 4 News
Ben merekam kesunyian Kota Wuhan, sumber wabah Virus Corona, pasca karantina pemerintah China, (27/1/2020) 

"Kami kekurangan masker, harga masker sudah mencapai 100 yuan (sekitar Rp 190 Ribu)," terangnya, Senin (27/1/2020).

Bantah Wuhan Seperti Kota Mati

Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok (PPIT) cabang Wuhan, Nur Mussyafak membantah kondisi di Wuhan, China seperti kota mati.

Video dan foto Wuhan terkini bagai kota mati
Video dan foto Wuhan terkini bagai kota mati (Instagram/maartenguitarz/teflindo)

Sebelumnya, banyak pemberitaan yang menyebutkan hal itu karena banyaknya akses transportasi yang ditutup untuk sementara waktu guna mengurangi resiko penyebaran virus corona.

Menurut Nur, keadaan Kota Wuhan hanya lebih sepi dari biasanya.

"Memang lebih sepi dari sebelumnya, namun kalau disebut kota mati agak serem ya," ujar Nur, seperti yang diberitakan Tribunnews.

"Soalnya disini masih ada kehidupan, seperti supermarket yang masih buka," sambungnya.

Berita Rekomendasi

Ungkap Sulitnya Evakuasi

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, seorang mahasiswi jurusan kedokteran, Marina Febriana Chariah mengungkapkan, saat ini pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing belum bisa mengevakuasi seluruh warga negara Indonesia di China.

Marina mengungkapkan, kondisi Provinsi Hubei, sudah dikunci oleh pemerintah China.

Sehingga, WNI yang berada di sana kesulitan untuk dievakuasi ke luar.

Kendati demikian, ia menyebutkan kondisinya dan kesembilan temannya yang juga WNI dalam keadaan baik.

"Sejauh ini KBRI mengusahakan adanya evakuasi, karena seluruh kota di provinsi hubei ini sudah di-lockdown," ujar Marina saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (27/1/2020).

"Jadi langkah-langkah untuk bisa mencapai proses evakuasi itu sangat susah," jelasnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas