Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keluraga Nasri Banks Berharap Kasus Sunda Empire Cepat Tuntas : Saya Jadi Malu sama Warga Sini

Pihak keluarga Nasri Banks, orang yang menjabat Grand Prime Minister Sunda Empire mengaku malu dengan berita Sunda Empire dan berharap kasus tuntas.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Keluraga Nasri Banks Berharap Kasus Sunda Empire Cepat Tuntas : Saya Jadi Malu sama Warga Sini
Kolase Tribun Jabar
Nasri Banks, Grand Prime Minister di Sunda Empire, sosok yang lebih tinggi di atas Rangga Sasana. Dia terlihat dominan dalam sejumlah tayangan video di media sosial. (Foto: Tribunjabar.id/Mega Nugraha- Istimewa) 

TRIBUNNEWS.COM - Pihak keluarga Nasri Banks, orang yang menjabat Grand Prime Minister Sunda Empire mengaku malu dengan berita tentang Sunda Empire dan berharap kasus tersebut segera tuntas.

Setiawati, adik Ipar Nasri Banks mengaku tak menyangka Nasri Banks terlibat di Sunda Empire bahkan menjabat Grand Prime Minister Sunda Empire.

Nasri Banks beralamat resmi di sebuah pemukiman padat penduduk di Kota Bandung yang berbatasan dengan Kota Cimahi.

Rumah tersebut kini ditinggali oleh Setiawati, adik ipar Nasri Banks.

Setiawati tinggal di tempat tersebut karena dulunya merupakan rumah orang tuanya.

"Saya adik iparnya, dulu dia memang tinggal di sini karena rumah orangtua. Kakak saya menikah sama dia, kami memanggilnya Babeh," ujar Setiawati di kediamannya, Jumat (23/1/2020), seperti dilansir TribunJabar.

Setiawati menuturkan, Nasri Banks sudah pindah rumah sejak tahun 2000-an.

BERITA REKOMENDASI

Kakak iparnya tersebut pindah ke Kota Bekasi kemudian belakangan pindah lagi ke Bandung.

Diakuinya, Nasri Banks merupakan pensiunan PNS dan dulu menjadi guru fisika di sebuah sekolah negeri.

Ia mengaku kaget atas berita yang menyebutkan kakak iparnya menjadi anggota Sunda Empire.

Padahal menurutnya, dulunya Nasri Banks hanyalah seorang pengajar seperti biasa.

"Saya pribadi kaget. Kok bisa. Begini ya, terlepas perbuatannya salah atau enggak, saya yang merasa bukan orang pintar saja, ‎heran banget kok bisa seperti itu. Nalar dan logika saya jadi kaget saja. Padahal dulu enggak begitu, biasa saja, bekerja, ngajar ya seperti itu," ujar Setiawati.


Pada saat heboh pemberitaaan tentang Sunda Empire, ia pernah bertanya kepada kakaknya iparnya.

"Saya tanya kenapa, ada apa, jawabnya enggak ada apa-apa, biasa saja karena enggak ada yang salah, kata Babeh. Saya tanya sama kakak saya, katanya pada tepuk tangan saat muncul di TV," ucap dia.

Nasri Banks, Grand Prime Minister di Sunda Empire, sosok yang lebih tinggi di atas Rangga Sasana. Dia terlihat dominan dalam sejumlah tayangan video di media sosial. (Foto: Tribunjabar.id/Mega Nugraha- Istimewa)
Nasri Banks, Grand Prime Minister di Sunda Empire, sosok yang lebih tinggi di atas Rangga Sasana. Dia terlihat dominan dalam sejumlah tayangan video di media sosial. (Foto: Tribunjabar.id/Mega Nugraha- Istimewa) (Kolase Tribun Jabar)

Jawabawan tersebut disikapi dengan biasa juga oleh Setiawti.

Ia tak membantah atau mendebat kakak iparnya, dan ia pun membiarkan kakak iparnya meyakini pilihannya.

Namun demikian, ia berharap kasus tentang Sunda Empire ini dapat segera tuntas.

Karena bagaimanapun juga ia merasa malu dengan tetangganya, karena Nasri Banks pernah tinggal diwilayah tersebut yang cukup lama.

"Selama dia meyakini keyakinannya, saya mau apa, enggak mendebat. Sebagai keluarga, saya berharap ini segera tuntas."

"Bagaimanapun, dia kan lama tinggal di sini, saat ada ramai pemberitaan, saya jadi malu juga sama warga sini," ungkap Setiawati.

 Naik ke Penyidikan

Pihak kepolisian Polda Jawa Barat akan segera memanggil para petinggi Sunda Empire untuk dimintai keterangan.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Hendra Suhartiyono mengatakan, status laporan Sunda Empire sudah dinaikan menjadi penyidikan.

Namun demikian, pihaknya belum menetapkan tersangka karena masih membutuhkan keterangan yang lebih lengkap.

"Kasus sudah naik ke penyidikan. Insya Allah secepatnya, lusa kami panggil lagi mereka," ujar Hendra Suhartiyono, Senin (27/1/2020), dilansir TribunJabar.

Mengutip Kompas.com, saat ini pihak kepolisian telah memeriksa beberapa saksi terkait kasus tersebut.

Saksi tersebut diantaranya yakni dari ahli pidana, ahli sejarah, Budayawan, Satff Upi hingga petinggi dan anggota Sunda Empire.

Selain itu, polisi juga meminta keterangan saksi dari Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa barat.

Rangga Sasana Bantah Ubah data di Wikipedia

Rangga Sasana yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Sunda Empire tersebut membantah tuduhan Roy Suryo yang menganggap Sunda Empire mengubah data di Wikipedia terkait sejarah PBB dan Nato.

Hal itu diungkapkan Rangga Sasana saat berbicara di Kompas TV, Sabtu (25/1/2020) sore.

Bahkan Rangga berani bersumpah tidak melakukan perubahan data terkait sejarah PBB dan Nato.

"Bagi saya demi Allah, tidak pernah mengubah apapun dan tidak apa-apa, saya tidak pernah meminta untuk itu," kata Rangga.

Lebih lanjut, Rangga mengungkapkan, perubahan data tersebut adalah ulah dari Roy Suryo sendiri.

"Tidak ada itu, itu karyanya dia," ucap Rangga.

Atas hal tersebut, Rangga Sasana mengaku telah mengadukan persoalan tersebut ke kekaisaran Sunda Empire.

Bahkan ia mengaku telah melaporkan Roy Suryo ke Mahkamah Internasional di Den Haag Belanda.

Rangga menambahkan, ia juga meminta kepada Mahkamah Internasioanal agar memberikan peringatan kepada negara-negara yang ada di dunia

"Memberikan peringatan kepada negara-negara dan seluruh manusia yang ada di bumi, nah data dari saudara Roy Suryo sudah ada di sana,"

Ia meminta kepada semua pihak untuk tidak sembarangan ketika berhadapan dengan Sunda Empire, karena menurutnya Sunda Empire telah dilindungi oleh Undang-Undang Internasional.

Menurutnya jika hal tersebut dilakukan, akan berdampak pada hilangnya kepercayaan Internasional pada Indonesia.

Tak hanya itu, Rangga juga mengatakan siapapun yang berusaha untuk mempermasalahkan ataupun memfitnah Sunda Empire, maka merupakan suatu kejahatan yang dapat disamakan sebagai kejahatan perang.

Sebelumnya diberitakan, Roy Suryo melaporkan petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana.

Rangga Sasana dilaporkan Roy Suryo atas dugaan pencemaran nama baik dan berita bohong.

Keduanya sebelumnya sempat bersitegang saat menjadi narasumber dalam acara talkshow di salah satu TV swasta tanah air.

Dalam acara tersebut, Roy Suryo dan Rangga Sasana sempat berdebat.

Perdebatan mereka yakni soal sejarah PBB dan NATO.

Roy Suryo mengaku, sehari setelah kehadirannya di forum diskusi yang dihadiri dirinya dengan Rangga Sasana, banyak yang mengakses Wikipedia.

Dari situ ia tahu bahwa ada yang mengubah data di Wikipedia menggunakan akun anonim yang mengarah ke Sunda Empire.

(Tribunnews.com/Tio, TribunJabar.com/NazmiAbdurrahman)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas