Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Harun Masiku Masih Buron, Roy Suryo: Bandara Internasional Kalah dengan Warteg! Aparat Tidak Becus

Sudah 18 hari sejak Harun Masiku ditetapkan sebagai tersangka, aparat hukum belum bisa menangkap Harun Masiku.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Daryono
zoom-in Harun Masiku Masih Buron, Roy Suryo: Bandara Internasional Kalah dengan Warteg! Aparat Tidak Becus
TRIBUNNEWS/CHAERUL UMAM
Anggota Komisi I DPR RI Roy Suryo 

TRIBUNNEWS.COM - Sudah 18 hari sejak Harun Masiku ditetapkan sebagai tersangka, namun aparat penegak hukum, baik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) maupun kepolisian belum juga bisa menangkap Harun Masiku.

Diketahui, politisi Harun Masiku menjadi tersangka kasus dugaan suap mantan Komisioner KPU, Wahyu Setiawan terkait pergantian antar waktu (PAW) dari PDI-P.

Terkait buronnya  Harun Masiku, politisi Demokrat Roy Suryo angkat bicara.

"Tidak salah kalau kami beranggapan Harun Masiku disembunyikan," kata Roy Suryo.

Menurut Roy Suryo, anggapan tersebut bisa menjadi kesimpulan setelah beberapa analisis yang sudah ada.

Buronan KPK Harun Masiku terekam CCTV di Bandara Internasional Bandara Soekarno Hatta (Tangkapan Layar YouTube Kompas TV)
Buronan KPK Harun Masiku terekam CCTV di Bandara Internasional Bandara Soekarno Hatta (Tangkapan Layar YouTube Kompas TV) (Youtube Kompas TV)

Hal tersebut diungkapkan Roy Suryo dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi yang diunggah di kanal YouTube Talk Show TVOne, Selasa (28/1/2020).

"Kita kan tahu institusi KPK, kasihan nama besar KPK, KPK itu kan sudah dipercaya oleh masyarakat, rating di masyarakat dia tertinggi dipercaya," papar Roy Suryo.

Berita Rekomendasi

Namun, menurut Roy Suryo setelah adanya kejadian ini, mengakibatkan KPK me-down grade institusinya sendiri.

"Kita tahu biasanya KPK kalau nyari orang cepet banget, gampang."

Akan tetapi sekarang apa yang dilakukan KPK adalah di luar kebiasaannya.

"Kalau saya bicara dari sisi teknis itu juga aneh juga, masa sih institusi negara kalah dengan media," ucap Roy Suryo.

Roy Suryo lantas membandingkan kasus Harun Masiku dengan perampokan yang terjadi di warung tegal (warteg).

"Kalau saya lihat, masa sih sebuah Bandara Internasional mewakili institusi negara kalah dengan warteg."

"CCTV warteg itu, kan ada kejadian rampok di warteg, perampoknya empat orang itu dengan cepat, sekarang empat-empat pelakunya sudah tertangkap," ungkapnya.

Kemudian, soal adanya keterlambatan data dari Dirjen Imigrasi, Roy Suryo menegaskan, dirinya tidak bisa menerima alasan itu.

"Ini saya harus marah, tidak boleh teknologi itu disalahgunakan untuk kebohongan kaya begini," ucapnya.

"Saya bilang ini kebohongan, bohong!"

Hal tersebut lantaran, menurut Roy Suryo tidak ada delay dalam hitungannya hari, apalagi sampai 14 hari.

"Dalam hitungan jam pun nggak boleh, yang namanya delay itu biasanya hitungannya detik lah, atau paling lama menit."

"Itu kalau segitu caranya delay nya jam saja, berapa kebobolan negara ini," terangnya.

Roy Suryo beranggapan, ada sesuatu yang tidak benar tengah terjadi.

"Ada something, saya tidak sampai menyebut ke skenario tapi pasti ada something wrong, ada sesuatu yang salah di Republik ini," ungkap Roy Suryo.

Roy Suryo lantas menyebut, dalam hal ini kesalahan berada pada pihak yang mengendalikan situasi ini.

"Kalau dia nggak mau salah, dia harus tegas pada bawahannya," kata Roy Suryo.

Roy Suryo lantas memberikan sebuah kesimpulan bahwa pernyataan partainya yang menyebut Harun Masiku disembunyikan adalah mewakili suara rakyat.

"Jangan salahkan kami kalau kami melakukan kesimpulan begitu."

"Tapi salahkan orang-orang yang bertindak tidak becus ini, sekali lagi ini tidak becus aparat," tegasnya.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas