SBY: Pansus Jiwasraya Incar Jatuhkan Tiga Tokoh, Salah Satunya Rini Soemarno
SBY semula tidak terusik saat Presiden Jokowo melontarkan pernyataan bahwa kasus Jiwasraya telah muncul sejak 10 tahun yang lalu.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali melontarkan analisa politiknya terkait mega skanda korupsi di tubuh Asuransi Jiwasraya yang kini jadi sorotan.
Melalui sebuah tulisan berjudul "PENYELESAIAN KASUS JIWASRAYA AKAN SELAMATKAN NEGARA DARI KRISIS YANG LEBIH BESAR" yang diunggah di akun Facebook resminya, Senin (27/1/2020), SBY menuliskan analisanya tentang skandal ini.
Di awal tulisannya, SBY menyatakan dirinya semula tidak ingin berkomentar saat kasus Jiwasraya pertama kali mencuat ke publik.
SBY juga mengaku tidak terusik saat Presiden Jokowo melontarkan pernyataan bahwa kasus Jiwasraya telah muncul sejak 10 tahun yang lalu.
"Ketika Presiden Jokowi mengeluarkan pernyataan bahwa permasalahan Jiwasraya sudah terjadi sejak 10 tahun lalu, sayapun tak merasa terusik.
"Tesis saya, untung rugi dalam dunia bisnis bisa saja terjadi. Kalau mengetahui kondisi keuangannya tak sehat, korporat tentu segera melakukan langkah-langkah perbaikan," tulis SBY.
Baca: Roy Suryo: Istri Petinggi Sunda Empire Ditulis Punya 7 Anak, Nikah Saja Belum
Namun SBY merasa terkejut saat DPR RI mengusulkan pembentukan panitia khusus.
Ini lantaran alasan pembentukan pansus adalah untuk menjatuhkan sejumlah tokoh.
Baca: Tips Menkes Terawan Cegah Virus Corona: Enjoy Saja dan Makan yang Banyak
Tokoh tersebut adalah mantan Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
"Ketika saya gali lebih lanjut mengapa ada pihak yang semula ingin ada Pansus, saya lebih terperanjat lagi.
Baca: Virus Corona Makin Mencemaskan, Warga Cirebon Suspect Corona dan Diisolasi di RSUD Waled
Alasannya sungguh membuat saya "geleng kepala".
Katanya... untuk menjatuhkan sejumlah tokoh. Ada yang "dibidik dan harus jatuh" dalam kasus Jiwasraya ini.
Menteri BUMN yang lama, Rini Sumarno harus kena. Menteri yang sekarang Erick Thohir harus diganti. Menteri Keuangan Sri Mulyani harus bertanggung jawab. Presiden Jokowi juga harus dikaitkan," sambung SBY.
Di akhir tulisannya SBY mengingatkan semua pihak unutk tidak terlalu mudah mengahakimi siapapun.
Terutama pemimpin negara.
"Ingat yang saya katakan sebelumnya ~ janganlah terlalu mudah memvonis atau menghakimi siapapun sebagai bersalah. Apalagi pemimpin kita, Presiden Republik Indonesia," tulis SBY.
SBY juga berharap agar kasus Jiwasraya segera bisa diselesaikan.
"Alhamdulillah, Tuhan masih menyediakan hari esok. Kalau ada kesalahan kita, misalnya apa yang terjadi di PT. Jiwasraya dan mungkin lembaga lain, yang punya dampak besar, mulai saat inilah kita lakukan perbaikan. Insya Allah kita bisa. Indonesia Bisa," pungkas SBY.