Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Temui Ma'ruf, Dino Patti Djalal Bahas Program Abrahamic Circles Jaga Kerukunan Umat 3 Agama

Ada sejumlah negara yang menurutnya tidak rukun, yakni Australia, Belanda, Jerman, Inggris, Prancis, dan Amerika.

Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Temui Ma'ruf, Dino Patti Djalal Bahas Program Abrahamic Circles Jaga Kerukunan Umat 3 Agama
Reza Deni/Tribunnews.com
Eks Wakil Menli Dino Patti Djalal di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2020) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Menteri Luar Negeri, Dino Patti Djalal menemui Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Pertemuan tersebut membahas soal peran program 1000 Abrahamic Circles, dalam hal menjaga kerukunan umat beragama, khususnya tiga agama abrahimik: Islam, Kristen, dan Yahudi. 

Dino menyebut persoalan hubungan keagamaan di dunia, khususnya tiga agama Islam, Kristen, dan Yahudi, cenderung tidak sehat.

Ada sejumlah negara yang menurutnya tidak rukun, yakni Australia, Belanda, Jerman, Inggris, Prancis, dan Amerika. 

Baca: Arab Saudi Lebih Fokus Tingkatkan Pelayanan bagi Jemaah Indonesia

"Jadi ada suatu survei di Amerika Serikat. Menurut survei ini, orang Islam dibatasi dan diganggu baik oleh pemerintah maupun non pemerintah di 144 negara. Sementara orang Kristen dibatasi dan diganggu baik oleh pemerintah maupun oleh nonpemerintah di 142 negara. Orang Yahudi dibatasi dan diganggu di 87 negara baik oleh pemerintah maupun oleh non pemerintah," ujar Dino di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2020).

Dari sanalah, Dino pun menginisiasi program  Seribu Lingkaran Ibrahim. Program tersebut, dikatakan Dino, menyasar akar rumput di negara-negara yang sensitif akan tiga agama tersebut. 

Baca: Sertifikasi Halal Gratis Untuk UMK, Wapres Maruf Amin: Agar Tak Bebani Pelaku Usaha

"Tiga pemimpin ini dari tiga negara seminggu tinggal di satu orang anggota lingkaran itu, semisal tinggal di pesantren Cirebon, kemudian ramai-ramai seminggu tinggal di rumah dan komunitas pendeta kristen kemarin di New Zealand dan seminggu lagi di Amerika," ujarnya.

BERITA REKOMENDASI

Menurut hematnya, program seperti ini lebih efektif dalam merukunkan pihak-pihak yang bersitegang dan salah pandangan terhadap masing-masing umat beragama

"Pengalaman kita dan asumsi kita dengan perjalan tiga minggu dan mereka bertemu dengan keluarga dan komunitas dan saling berinteraksi, timbul suasana persahabatan dan respek yang real," kata Dino. 

Ma'ruf pun mendukung apa yang digagas Dino. Menurut Ma'ruf, Indonesia diharapkan tidak hanya rukun, tapi bisa merukunkan kelompok lain di berbagai belahan dunia yang masih ada masalah. 

"Indonesia mempunyai posisi yang sangat strategis untuk ikut merukunkan dunia karena kita juga merupakan makro kosmos dari toleransi dunia. Terlepas dari masalah yang terjadi di lapangan, kita tetap menjadi tauladan bagi dunia untuk urusan antaragama," pungkas Dino menyampaikan pesan Ma'ruf.

Dalam pertemuan tertutup tersebut, hadir pula imam Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, rohaniawan Frans Magnis Suseno, Rosa Rai Djalal, Muhammad Abdullah Syukri, K.H Muhammad Nur Hayid, dan Oji Fahruroji. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas