Alasan Dibalik Pengiriman 10 Ribu Masker ke Wuhan, Padahal WNI Berjumlah 243
Berikut ini Alasan Dibalik Pengiriman 10 Ribu Masker ke Wuhan, Padahal WNI yang Terjebak Berjumlah 243
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Ini alasan dibalik pengiriman 10 ribu masker ke Wuhan.
Padahal di China, WNI hanya berjumlah 243.
Sebanyak 10.000 masker diperiksa satu per satu dengan x-ray scanner saat memasuki kawasan kargo Bandara Soekarno-Hatta.
Rencananya, masker-masker tersebut akan dikirimkan ke Kota Wuhan, China untuk didistribusikan kepada 243 WNI yang masih terjebak di sana.
Namun, bukankah jumlah WNI China jauh lebih sedikit dari jumlah masker yang dikirim?
Permintaan KBRI di China
Kepala Pusat Data dan Informasi Kominkasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Agus Wibowo mengatakan, ribuan masker tersebut dikirim atas permintaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di China.
"Itu Kedubes (RI di) China meminta seperti itu (pengiriman masker, kita kirim saja, kirim 10.000 pieces," kata dia kepada Kompas.com, Rabu (29/1/2020).
Ribuan masker tersebut diperkirakan sudah tiba di China pukul 05.00 pagi waktu setempat.
Adapun jenis masker yang dikirimkan BNPB berjenis N95 yang mampu menyaring partikel kecil hingga 2.5 particullar meter.
Hanya 243 WNI di China, 100 di antaranya di Kota Wuhan
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, ada 243 Warga Negara Indonesia yang masih terjebak di China.
Kira-kira 100 di antaranya merupakan WNI yang tiniggal di Wuhan, kota tempat mewabahnya virus corona.
Teuku mengatakan, KBRI di China selalu memonitor kondisi WNI yang masih berada di Wuhan dan selalu berkomunikasi dengan mereka.
"Pemerintah memastikan kecukupan logistik bagi mereka yang masih berada di wilayah terdampak," kata dia.
Belum siap evakuasi WNI
Di samping pengiriman ribuan masker ke China, Teuku mengatakan bahwa saat ini pemerintah masih belum siap untuk mengevakuasi WNI dari China.
Dia menyampaikan, pemerintah Indonesia masih mematangkan pilihan untuk mengevakuasi WNI yang masih berada di China.
Kemenlu, lanjut dia, akan bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait untuk pematangan misi evakuasi tersebut.
"Kemlu telah meminta Dubes RI di Tiongkok untuk mengkoordinasikan rencana evakuasi ini kepada otoritas setempat," kata dia.
Kondisi mental WNI mulai menurun
Para mahasiswa dan warga negara Indonesia lainnya yang berada di Wuhan, Provinsi Hubei, China berharap segera dievakuasi oleh pemerintah.
"Mahasiswa dan teman-teman mulai drop mentalnya, pasrah dan bahkan pesimistis ada evacuation plan dari pemerintah," kata Ketua Ranting Huazhong University of Science and Technology Wuhan, Khoirul, melalui keterangan tertulis, Rabu (29/1/2020) pagi.
Pada Selasa (28/1/2020), Khoirul mengaku mendapat informasi bahwa ada sejumlah WNI yang mengalami gejala batuk lebih dari dua minggu.
WNI tersebut dikabarkan tidak memiliki riwayat penyakit bronchitis (bronkitis) sebelumnya. Namun, Khoirul belum dapat mengonfirmasi di mana lokasi pasti WNI itu berada.
Meski demikian, Khoirul menyatakan, WNI tersebut takut untuk memeriksakan diri ke dokter setempat karena khawatir justru akan dikarantina.
Selain itu, ada kekhawatiran mereka akan ditelantarkan karena membludaknya pasien dari klinik dan rumah sakit.
"Jadi, mereka mengambil keputusan untuk diam dan berharap bisa pulang (ke Indonesia) dan diperiksa di sana. Pilihan berisiko," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jumlah WNI di China 243, untuk Apa 10.000 Masker Dikirim ke China?"
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.