Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Yasonna Laoly Mengkau Desember Lalu Dirinya Sempat Marah-marah Karena Lambatnya Sistem Imigrasi

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengaku dirinya pernah marah-marah pada Desember 2019 lalu kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Yasonna Laoly Mengkau Desember Lalu Dirinya Sempat Marah-marah Karena Lambatnya Sistem Imigrasi
Tribunnews.com/ Vincentius Jyestha
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly usai memberikan kuliah umum di Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STFT) Jakarta, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (27/1/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengaku dirinya pernah marah-marah pada Desember 2019 lalu kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi.

Yasonna marah karena transisi sistem SIMKIM (sistem informasi manajemen keimigrasian) dari SIMKIM 1 ke SIMKIM 2 di Bandara Soekarno-Hatta lambat.

Menurut Yasonna, akibat lambatnya transisi tersebutmembuat antrean pembuatan paspor di Imigrasi menjadi panjang.

Baca: Kementerian Luar Negeri Beberkan Skenario Evakuasi WNI dari Provinsi Hubei Cina

"Desember saja waktu rapat , saya sudah marah-marah sama mereka, karena lambat sistem mereka. Bahkan sistem down. Karena ada orang mau ambil paspor jadi lama, karena antrean menjadi lama karena ada transisi dari SIMKIM 1 ke SIMKIM 2," ujar Yasonna usai bertemu Ketua DPR RI Puan Maharani, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (30/1/2020) malam.

Akibatnya belum selesainya transisi SIMKIM, kata Yasonna, ada puluhan ribu orang yang hendak membuat paspor tertunda datanya dari 23 Dember 2019 hingga 19 Januari 2020.

Ditambah lagi terjadi kekeliruan data perlintasan tersangka KPK Harun Masiku.

Baca: Cerita Mahasiswa Indonesia di Wuhan Belanja Sayur dan Buah-buahan di Tengah Wabah Virus Corona

Berita Rekomendasi

Maka itu, tegas dia, harus ada yang bertanggung jawab atas kejadian itu.

Karena itu Yasonna harus mengambil keputusan agar Direktur Sistem dan Teknologi Informasi (Dirsistik) Keimigrasian Alif Suadi dan Dirjen Imigrasi Ronny Sompie difungsionalkan.

Ini tidak lain agar tidak ada konflik kepentingan dalam melacak alasan delay data di bandara F terminal 2 terkait kepergian buronan KPK Harun Masiku.

Baca: Koordinator ICW Sebut Kasus Harun Masiku Tangga Menuju Kasus yang Lebih Besar: Ada Aktor Besar!

Unuk itu, Yasonna juga membentuk tim independen bisa memeriksa persoalan tersebut.

Tim independen terdiri atas Kemenkominfo, BSSN, Cyber Bareskrim, dan Ombudsman.

"Makaya saya bilang, bentuk tim independen, biar lebih fair. Biar Lebih fair. Tadi saya ketemu BSSN, dia sudah mengirimkan tim, Siber Bareskrim, kalau Ombudsman tidak mau tidak usah.Tapi saya mau kan agar lebih transparan kan," jelasnya.

Yasonna copot Ronny Sompie

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas