Bertemu Wapres Ma'ruf, CEO Oorth Diskusi soal Digital Halal Ecosystem
pihaknya mendapatkan masukan dari Ma'ruf Amin terkait ajakan kerja sama dalam rangka digital syariah ecosystem atau digital halal ecosystem.
Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
![Bertemu Wapres Ma'ruf, CEO Oorth Diskusi soal Digital Halal Ecosystem](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/maruf-amin-nihyee20.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima audiensi dari Oorth. Adapun Oorth merupakan aplikasi media sosial asal Solo berbasis komunitas, yang sudah digunakan di 550 kota dark 69 negara, dan ada sekitar 4 ribu komunitas yang sudah bergabung.
Krisna Adityangga selaku CEO menyebut pihaknya mendapatkan masukan dari Ma'ruf Amin terkait ajakan kerja sama dalam rangka digital syariah ecosystem atau digital halal ecosystem.
"Kami diskusi, karena perkembangannya Oorth ini alhamdulillah kami konsisten mengembangkan algoritma kita secara positif. Ternyata ekosistem halal atau syariah ini tidak hanya diminati oleh masyarakat muslim saja, jadi di aplikasi kita itu sangat plural sekali," kata Krisna di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (31/1/2020).
Baca: Kereta VVIP yang Antar Maruf Amin Ganggu Jadwal KRL, Jubir Wapres Masduki Baidlowi Minta Maaf
Dalam diskusi dengan Ma'ruf, Krisna menyebut dukungan pemerintah kepada Ooorth sebagau platform ekosistem syariah, serta direkomendasikan untuk segera berkolaborasi dengan sejumlah departemen terkait ekosistem syariah tersebut.
"Kami juga bekerja sama dengan LPPOM MUI untuk bagaimana menyempurnakan algoritma halal kita, secara otomatis karena kita ini orang mau ke luar negeri, mau ketemu yang halal itu seperti apa di Indonesia juga harus terjawab dengan baik. Selanjutnya itu akan dibahas teknis di bidang terkait," lanjutnya.
Baca: Said Didu Sindir Keberadaan Maruf Amin di Pemerintahan Jokowi, Rocky Gerung Tertawa Terbahak-bahak
Konten dari Oorth terkait digital syariah ecosystem ini, dikatakan Krisna, yakni bagaimana mengkonektifkan komunitas, hingga mengakses lembaga keuangan syariah bagi para penggunanya.
"Ini baru kami mulai secara terus-menerus, kita baru diskusi tadi, bagaimana bisa dimasukkan dalam jangka pendek ini waktu cepat, karena ini pekerjaan besar, ada 3300 pesantren dalam satu tahun," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.