Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Revitalisasi Monas Tuai Polemik, Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok: Engga Tahu, Lupa

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Thajaja Purnama sudah tidak ingat lagi dengan rancangan revitalisasi Monas waktu ia memimpin Jakarta.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Revitalisasi Monas Tuai Polemik, Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok: Engga Tahu, Lupa
Tribunnews/JEPRIMA
Suasana proyek Revitalisasi taman sisi selatan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Kamis (30/1/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyetop sementara proyek Revitalisasi Monas setelah ramai menjadi perbincangan publik. Pemberhentian dilakukan sampai ada tindak lanjut dari Sekretariat Negara karena izin revitalisasi tersebut belum diajukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM - Proyek revitalisasi Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat menuai polemik

Diketahui, saat ini proyek revitalisasi Monas tengah dihentikan karena beberapa masalah.

Kabarnya, Komite pengarah menyatakan belum memberikan persetujuan terkait revitalisasi tersebut.

Dikutip dari Kompas TV, Gubernur Anies Baswedan tidak menggunakan konsep pengembangan bawah tanah dalam melaksanakan proyek revitalisasi Monas.

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) seusai menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (9/12/2019).
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) seusai menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (9/12/2019). (Tribunnews.com/Theresia)

Terkait polemik revitalisasi Monas, Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Thajaja Purnama alias Ahok angkat bicara.

Ahok mengaku sudah tidak ingat lagi dengan rancangan revitalisasi Monas waktu ia memimpin Jakarta.

"Engga tahu lupa," kata Ahok yang ditemui sesuai rapat di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jumat (31/1/2020).

Berita Rekomendasi

"Dulu ada sudah desainnya dari bawah tanah, bisa jalan kan ada MRT, bisa ke RRI, bisa ke Balai Kota, kata Ahok.

"Itu yang saya tahu," tambahnya.

Sejumlah pekerja melakukan pengerjaan pembangunan proyek revitalisasi Monas sisi selatan, Selasa (28/1/2020). DPRD DKI Jakarta meminta proyek revitalisai monas dihentikan sementara, menunggu surat rekomendasi dari Kementrian Sekertariat Negara. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)
Sejumlah pekerja melakukan pengerjaan pembangunan proyek revitalisasi Monas sisi selatan, Selasa (28/1/2020). DPRD DKI Jakarta meminta proyek revitalisai monas dihentikan sementara, menunggu surat rekomendasi dari Kementrian Sekertariat Negara. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) (Wartakota/Angga Bhagya Nugraha)

Diberitakan Kontan.id, pada rancangan revitalisasi Monas eranya memimpin, akan dibuat parkiran kendaraan di bawah tanah.

Rencana pembuatan area parkir itu terhambat lantaran Menteri Pertahanan hendak menyimpan tank di sana.

Dilansir Kompas TV, pengembangan kawasan bawah tanah yang digagas Ahok meliputi terminal MRT yang dapat diakses dari Jalan Medan Merdeka Barat dan Jalan Medan Merdeka Selatan.

Ketua DPRD DKI Hentikan Proyek Revitalisasi

Proyek revitalisasi Monumen Nasional (Monas) diberhentikan sementara oleh Pemprov DKI Jakarta.

Keputusan untuk menghentikan proyek revitalisasi Monas itu dilakukan setelah menuai beragam penolakan dari berbagai kalangan.

Diwartakan Tribunnews, satu di antara yang menolak adanya revitalisasi Monas adalah DPRD DKI Jakarta.

DPRD DKI Jakarta menilai revitalisasi Monas tidak sesuai dengan pengajuan.

Terkait penolakan revitaslisasi Monas ini, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi buka suara.

"Mulai hari ini harus dihentikan karena kita cek, ternyata kedangkalan," kata Prasetio Edi yang dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Rabu (29/1/2020).

Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi di kawasan revitalisasi Monas selatan, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2020).
Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi di kawasan revitalisasi Monas selatan, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2020). (Tribunnews.com/ Danang Triatmojo)

Berdasar penuturannya, setelah meninjau pengerjaan proyek revitalisasi Monas, Prasetio Edi menuturkan khawatir akan beban Monas saat hujan besar.

"Ini bagaimana nanti hujan besar, ini pasti akan beban Monas akan banjir lagi gitu," terangnya.

"Saya minta kepada Pak Gubernur, cobalah untuk koordinasi dengan Kementerian," paparnya.

Ia menambahkan, setelah DPRD DKI Jakarta melihat langsung faktual di lapangan, menurutnya proyek revitalisasi Monas memang asal dikerjakan.

"Dipaksain ini proyek buat saya. Saya akan menugaskan untuk diberhentikan," tegasnya.

Arsitek Pemenang Sayembara Desain Kawasan Monas Angkat Bicara

Sementara itu, diwartakan Kompas.com, arsitek yang memenangkan sayembara desain kawasan Monas, Deddy Wahjudi buka suara.

Ia menuturkan, pada desain yang ia rancang, pohon di kawasan Monas tidak harus ditebang.

Dalam desain yang asli, menurut Deddy, pembangunan plaza di sisi selatan Monas harusnya dibangun di area perkerasan.

Deddy menegaskan pembangunan plaza bukan di area yang ditumbuhi pepohonan.

"Saya melihat ada pelebaran sisi selatan, yang mengakibakan mungkin terkena pohon," kata Deddy.

"Kalau kami ada di sana, dalam pengambilan keputusan, bisa menyarankan bahwa biar saja plaza melebar, tapi pohon-pohonnya tetap dipertahankan," tegasnya.

Proyek Revitalisasi Monas Selatan, Jakarta Pusat disetop
Proyek Revitalisasi Monas Selatan, Jakarta Pusat disetop (TRIBUNNEWS.COM/DANANG TRIATMOJO)

Saat merancang desain untuk Revitalisasi Monas, Deddy menegaskan ia dan timnya mengedepankan spirit konservatif terhadap alam.

Oleh karena itu, menurut Deddy, penebangan pohon sebisa mungkin harus dihindari.

Ia mengaku menyayangkan penebangan pohon demi revitalisasi Monas itu.

"Mungkin timnya berbeda sehingga kontraktor melihat itu begitu saja, tutup mata, gitu. Sehingga memang ya sayang saja, kami menyayangkan," tuturnya.

Sejumlah pekerja melakukan pengerjaan pembangunan proyek revitalisasi Monas sisi selatan, Selasa (28/1/2020). DPRD DKI Jakarta meminta proyek revitalisai monas dihentikan sementara, menunggu surat rekomendasi dari Kementrian Sekertariat Negara. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)
Sejumlah pekerja melakukan pengerjaan pembangunan proyek revitalisasi Monas sisi selatan, Selasa (28/1/2020). DPRD DKI Jakarta meminta proyek revitalisai monas dihentikan sementara, menunggu surat rekomendasi dari Kementrian Sekertariat Negara. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) (Wartakota/Angga Bhagya Nugraha)

Kerangka Acuan Kerja

Dikutip dari WartaKotaLive, Deddy mengatakan saat mengikuti kompetisi sayembara para peserta telah mendapat Kerangka Acuan Kerja (KAK) dari DKI Jakarta.

Satu di antara konsepnya yakni revitalisasi harus mengikuti Keputusan Presiden Nomor 25 Tahun 1995 tentang Pembangunan Kawasan Medan Merdeka di Wilayah DKI Jakarta.

Ia menerangkan, Pemerintah Daerah (Pemda) meminta dirancang soal pembangunan plaza sebagai pengganti tempat upacara.

"Kebutuhannya adalah menggantikan upacara, kan selama ini dilakukan di ring dalam atau Ruang Agung," kata Deddy.

"Nah itu akan dipindahkan ke plaza selatan, sehingga tidak akan lagi mendekat ke Monas, karena sudah difasilitasi di plaza selatan," terangnya.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani) (WartaKotaLive.com/Fitriyandi Al Fajri) (Kompas.com/Nursita Sari)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas