Suka Duka Aparat Keamanan Redam Aksi Warga Terkait Observasi Ratusan WNI di Natuna
Bagi anggota TNI-Polri yang bertugas mengawal ratusan WNI yang menjalani proses observasi di Hanggar Lanud Raden Sadjad, Natuna, memiliki kesan tersen
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Bagi anggota TNI-Polri yang bertugas mengawal ratusan WNI yang menjalani proses observasi di Hanggar Lanud Raden Sadjad, Natuna, memiliki kesan tersendiri.
Diketahui saat ini 238 WNI yang dievakuasi dari lokasi wabah virus corona di Wuhan, Cina, menjalani masa observasi selama 14 hari di Natuna.
Menjalankan misi kemanusiaan di Natuna, aparat TNI-Polri memiliki cerita dan serba serbi tersendiri.
Baca: Ada Ibu Hamil dari 238 WNI yang Dikarantina di Natuna : Tambah WNA, Jajaran Staf Ahli Mengawal
Sembari duduk di bawah pohon untuk berlindung dari terik matahari, di depan kantor halaman Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupten Natuna, seorang prajurit Batalyon Komposit 1/Gardapati, Natuna, Pratu Frengki menyebutkan bahwa pengawalan kedatangan ratusan WNI dari Wuhan cukup menelan tenaga yang ekstra.
"Ekstranya bukan membantu mengangkat barang-barang ratusan WNI, melainkan menghalau massa aksi demonstrasi penolakan, warga dari pagi hingga malam yang terus memadati pintu bandara, apalagi jelang kedatangan WNI," ujar Frengki.
Baca: Hanggar Tempat Observasi WNI di Natuna Tenyata Dapat Dilihat dari Belakang Rumah Warga
Frengki yang ikut terlibat waktu pengamanan di pintu bandara mengaku menyita stamina yang esktra.
"Capek dan lelah hingga tidak tidur itu sudah biasa bagi kami bang," ucapnya.
"Namun perihal pengawalan seperti ini (virus corona) agak sedikit waspada juga, namanya juga virus kan tidak kelihatan. Kalau berperang melawan musuh sudah tugas," katanya.
Hal yang sama juga disampaikan Sijabat, seorang personel Polresta Natuna yang bertugas mengawal aksi demonstrasi massa unjuk rasa, Senin (03/02/2020) siang di kantor DPRD Natuna.
"Saya sudah hampir 15 tahun bertugas disini, baru kali ini lah ada aksi demonstrasi yang besar oleh masyarakat, banyak juga menyita tenaga kami perasonel yang berjaga," ujarnya.
Baca: Hanggar Tempat Observasi WNI di Natuna Tenyata Dapat Dilihat dari Belakang Rumah Warga
"Sampai saya bilang ke istri dan keluarga jangan hubungi saya dulu ya, saya lagi bertugas," lanjut Sijabat bercerita.
Keluarganya pun di Natuna agak sedikit waspada menyikapi kemungkinan adanya virus corona, terlebih wilayah Natuna dijadikan tempat observasi ratusan WNI yang baru dipulangkan dari Cina.
"Sebenarnya tidak begitu daruratnya, tapi masyarakat sudah sangat khawatir. Iya beginilah kita jadinya mengawal," katanya.
Pantauan Tribun disepanjang jalan pintu kedatangan Bandara Lanud Raden Sajad, hingga ke kantor DPRD beberapa petugas tampak berjaga sejak pagi hari.
Mereka mengantisifasi gelombang massa yang berunjuk rasa.
Tidak hanya itu, bahkan pada saat pengawalan hingga siang hari sejumlah petugas gabungan dari personel Brimob Polda Kepri, TNI AL dan TNI AD dari berbagai satuan terlihat mulai lelah.
Disaat gelombang massa demonstrasi bubar mereka bahkan mengistirahatkan diri di bawah pohon dan beberapa gubuk yang ada.
(Tribunbatam.id/bereslumbantobing)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.