Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengakuan Zikria, Wanita yang Hina Wali Kota Surabaya: Saya Seperti Itu Karena Media Sosial

Polisi telah menangkap pemilik akun Zikria Dzatil di kediamannya di Kelurahan Katulampa, Kota Bogor pada Jumat (31/1/2020).

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pengakuan Zikria, Wanita yang Hina Wali Kota Surabaya: Saya Seperti Itu Karena Media Sosial
Istimewa
Pemilik akun Facebook Zikria Dzatil yang diduga telah menghina Walikota Surabaya, Tri Rismaharini meminta maaf setelah ditangkap polisi. 

TRIBUNNEWS.COM  - Pemilik akun Facebook Zikria Dzatil yang diduga telah menghina Walikota Surabaya, Tri Rismaharini meminta maaf setelah ditangkap polisi.

Polisi telah menangkap pemilik akun Zikria Dzatil di kediamannya di Kelurahan Katulampa, Kota Bogor pada Jumat (31/1/2020).

Penangkapan pemilik akun Zikria Dzatil ini dilakukan setelah adanya laporan dugaan penghinaan kepada Walikota Surabaya Tri Rismaharini.

Zikria beberapa kali mengunggah sebuah potingan di media sosial yang bernada ujaran kebencian terhadap Risma.

Unggahan tersebut membuat warga Surabaya yang tergabung dalam Forum Arek Suroboyo Wani melaporkannya ke Polrestabes Surabaya.

Selain itu, pemkot Surabaya serta Tri Rismaharini juga turut melaporkan akun tersebut.

Setelah diamakan pada Jumat (31/1/2020) lalu, Dzikria Dzatil dibawa dari Bogor ke Mapolrestabes Surabaya.

Berita Rekomendasi

Dalam ekspors yang dilakukan di hadapan media pada Senin (3/2/2020), Zikria mengaku mengunggah postingan bernada hate speech tersebut karena terbawa emosi.

Seperti diberitakan oleh TribunJatim, sambil terisak Zikria mengaku menyesal atas perbuatan tersebut dan meminta maaf kepada Risma.

"Saya meminta maaf, saya sama sekali tidak ada maksud menghina bunda Risma. Maafkan saya Bunda, saya menyesal," kata Zikria.

Lebih lanjut, Zikria mengaku hanya seorang ibu rumah tangg.

Dia mengaku melakukan unggahan tersebut karena terbawa situasi di media sosial.

"Saya ingin menunjukkan  bahwa siapa saya sebenarnya. Saya seperti itu hanya karena situasi di media sosial.

Saya hanya sebagai ibu rumah tangga biasa. Maafkan saya bunda Risma," tambahnya.

Sosok Zikria Dzatil

Dilansir TribunBogor, Dzikria Zatil tersebut diketahui tinggal disebuah perumahan di Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.

"Sebetulnya warga saya ini sudah cukup lama juga tinggal di sini. Awalnya ngontrak mungkin 2 tahunan terus rumah itu mungkin cocok, dibeli.

Sampai sekarang udah 4 tahunan lah di sini," kata Ketua RW setempat, Priyono

Priyono mengatakan, Zikria Dzatil merupakan ibu rumah tangga pada umumnya, ia tak terlibat dalam kegiatan yang aneh-aneh.

"Saya kira umum-umum aja kok, artinya ada kegiatan terlibat, kemudian ada kegiatan ibu-ibu juga ikut dan suaminya sendiri juga sering berjamaah di masjid gak masalah," kata Priyono.

Menurutnya, selama ini Zikria Dzatil tak pernah berkegiatan politik dan secara langsung menyuarakan kritik kepada pemerintah.

"Selama itu, kalau orang-orang partai itu ada simbol-simbol tertentu atau pampflet atau apalah, ini gak ada. Kampanye atau sosialisasi salah satu warna juga gak pernah," katanya.

Terkait kesehariannya, sehari-hari Zikria membuka warung kelontong di rumahnya.

"Jualan dia sembako di situ, warung di garasi itu, ada kopi, ada di situ," tambah ketua RT setempat, Komar Saleh.

Priyono menjelaskan bahwa pemilik akun Facebook Zikria Dzatil ini memiliki 3 anak yang satunya masih berumur 2 tahun.

Sedangkan suaminya, kata dia, kerap bekerja di luar Bogor dan pulang ke rumahnya perumahan ini setiap akhir pekan.

Awal Mula Kasus

Dugaan penghinaan itu berawal saat peristiwa hujan deras yang terjadi pada Rabu (15/1/2020) sore hingga merendam sebagian jalanan di Kota Surabaya.

Akun facebook Zikria Dzatil kemudian mengungah foto Risma dengan caption tak pantas.

Narahubung Forum Arek Suroboyo Wani, Widodo, menegaskan, jika ada dua akun di media sosial yang dilaporkan oleh forum masyarakat tersebut berikut bukti capture unggahannya.

Menurut Widodo, penting kasus tersebut ditindak lanjuti lantaran khawatir jika dibiarkan akan merusak tatanan demokrasi yang beradab.

"Hal ini sebagai wujud dukungan moril kepada Bu Wali Kota, serta sebagai upaya merawat atmosfer demokrasi yang sehat dan cerdas dengan tidak menyalahgunakan media sosial,"tambahnya seperti dilaporkan TribunJatim.

(Tribunnews.com/Tio, TribunBogor.com/Damanhuri, TribunJatim.com/Firman)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas