Xanana Gusmao: Republik Demokratik Timor Leste Minta Bantuan Indonesia Tangani Virus Corona
"Ya, karena harus mengerti bahwa kita tidak punya fasilitias. Tidak punya apa-apa, oleh karena itu kita minta kalau bisa," katanya
Penulis: Gita Irawan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perencanaan dan Investasi Strategis Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) Xanana Gusmao membenarkan kabar yang menyebutkan RDTL meminta bantuan kepada Republik Indonesia terkait penanganan virus Corona.
Xanana mengatakan hal itu karena RDTL tidak memiliki fasilitas untuk penanganan virus Corona.
Baca: Dua Surat Xananao Gusmao untuk Keluarga Almarhum BJ Habibie
"Ya, karena harus mengerti bahwa kita tidak punya fasilitias. Tidak punya apa-apa, oleh karena itu kita minta kalau bisa, seperti negara-negara lai. Bantuan ini bukan suatu bantuan yang eksklusif bagi kami kan," kata Xanana di kantor Kemenkopolhukam Jakarta Pusat pada Selasa (4/2/2020).
Xananan pun mengatakan, ia percaya Indonesia punya kemampuan yang lebih besar ketimbang negaranya untuk menangani virus Corona tersebut.
"Oleh karena itu ini sesuatu yang global, bukan Timor Leste dan Indonesia. Dan saya percaya bahwa karena Indonesia punya kemampuan yang lebih besar dari pada kami, akan membantu kami untuk mengatasi situasi ini," kata Xanana.
Xanana membantah ketika ditanya apakah pertemuannya dengan Menteri Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD membahas terkait permintaan bantuan tersebut.
Ia mengatakan, pertemuannya dengan Mahfud hanya membahas terkait dengan masalah perbatasan.
Ia mengatakan, urusan permintaan bantuan dari RDTL tersebut merupakan urusan pemerintah sedangkan kehadirannya di kantor Kemenko Polhukam adalah sebagai utusan.
"Tidak. Itu antara pemerintah," kata Xanana.
Diberitakan Tribunbali.com, salah satu negara tetangga yakni Republik Demokratik Timor Leste meminta izin kepada pemerintah Indonesia, khususnya Bali, untuk mengkarantina sebanyak 17 warga negaranya.
Sebanyak 17 warga negara Timor Leste itu saat ini masih berstatus sebagai mahasiswa di Tiongkok dan segera akan dipulangkan.
Sebelum dibawa ke negaranya, pemerintah Timor Leste meminta izin agar 17 mahasiswa tersebut bisa dikarantina di Pulau Dewata terkait adanya penyebaran virus Corona (2019-nCoV).
"Ada permintaan dari Timor Leste untuk memberikan fasilitas karantina di Bali sebanyak 17 mahasiswa yang sekarang ada di China dan mau kembali ke Timor Leste," kata Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace).
Hal itu Cok Ace ungkapan saat ditemui sejumlah awak media usai melakukan rapat dengan pemangku kepariwisataan di Ruang Rapat Praja Sabha Kantor Gubernur Bali, Senin (3/2/2020).
Cok Ace mengungkapkan, Timor Leste meminta warganya untuk dikarantina kurang lebih selama dua hingga tiga minggu.
Permintaan itu Timor Leste sampaikan melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Dili.
Baca: Respons Xanana Gusmao Soal Video Dirinya Cium Kening BJ Habibie yang Viral
Cok Ace mengungkapkan bahwa saat ini surat-surat terkait adanya permohonan Timor Leste tersebuttengah disiapkan.
"Namun tadi berdasarkan masukan teman-teman semua kelihatannya kita sulit untuk mengizinkan," kata Cok Ace yang juga Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali itu.