8 Cara Menghadapi Gempa Bumi Menurut BMKG, Siapkan Tas Siaga Bencana
Simak cara antisipasi terjadinya bencana gempa bumi. Siapkan pula tas siaga sebagai langkah antisipasi keselamatan.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Gempa berkekuata 5,1 mengguncang Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis (6/2/2020) pukul 14.10 WIB.
Dikutip dari BMKG, gempa itu berpusat di 2.58 LS - 139.36 BT atau 71 km Barat Laut Kabupaten Jayapura.
Gempa berada di kedalaman 13 Km dan tidak berpotensi tsunami.
Baca: BMKG: Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Barat Laut Jayapura Papua, Tidak Berpotensi Tsunami
Baca: Gempa Terkini: BMKG Catat Gempa M 5,1 Guncang Jayapura Papua, Tidak Berpotensi Tsunami
Indonesia merupakan satu negara yang rentan mengalami gempa bumi.
Oleh karenanya, penting bagi kita untuk mengetahui cara menghadapi gempa dari sebelum, saat, hingga sesudah gempa.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis cara mengantisipasi gempa yang bisa menjadi panduan bila gempa terjadi.
Berikut cara mengantisipasi gempa sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari laman resmi BMKG:
1. Kenali Gejala Munculnya Gempa
Pastikan rumah Anda atau Anda sedang berada di tempat yang terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa bumi.
2. Melindungi Diri
Jika terjadi gempa sedang berada di dalam bangunan, lindungi badan dan kepala dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja atau hal-hal yang dapat melindungimu.
Cari tempat yang paling aman agar terhindar dari reruntuhan dan goncangan atau lari ke luar apabila masih memungkinkan.
3. Perhatikan Lingkungan Sekitar
Jika gempa terjadi saat kamu berada di luar bangunan atau area terbuka hindari bangunan seperti gedung, tiang listrik, pohon, dan lain-lain, tetap perhatikan kondisi jalan di mana berpijak.
Jika sedang berada di dalam mobil, segeralah keluar dari mobil untuk menghindari adanya pergeseran yang menyebabkan tabrakan antar mobil atau kebakaran yang mungkin terjadi.
Hindari atau menjauh dari daerah pantai atau pegunungan yang mungkin dapat mengakibatkan tsunami atau longsor.
4. Periksa apa ada yang terluka
Apabila Anda mengalami luka, segera obati luka apabila kondisi memungkinkan, yaitu dengan melakukan P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan).
5. Mencari Bantuan
Telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah padamu atau sekitarmu.
Keluarlah dan pastikan orang-orang dapat menemukan tempat dimana anda berada.
6. Periksa lingkungan sekitar
Periksa apabila terjadi kebakaran, kebocoran gas, listrik, pipa air dan hal-hal membahayakan lainnya.
Segera matikan listrik, kompor dan air jika anda menggunakannya.
7. Jangan Mendekat ke Lokasi Gempa
Upayakan agar tidak mendekat ke lokasi gempa.
Misalnya ke dalam rumah atau daerah-daerah yang berpotensi akan terjadi gempa.
8. Berdoa dan Pantau Informasi
Setelah melakukan upaya-upaya penyelamatan diri, Anda hanya harus berdoa untuk meminta keselamatan serta memantau informasi berita dari media mengenai keadaan-keadaan terkini mengenai gempa, agar dapat mengantisipasi terjadinya gempa susulan.
BMKG juga menyampaikan, untuk mengantisipasi adanya gempa, maka Anda perlu menyiapkan tas siaga bencana.
Dilansir dari Instagram @infobmkg, tas siaga bencana berisikan barang-barang penting dan peralatan pendukung keselamatan dalam keadaan darurat bencana.
Tas ini berfungsi untuk meningkatkan ketahanan menghadapi ancaman setelah bencana.
Lalu apa saja barang yang harus ada di dalam tas siaga bencana ini?
Simak barang-barang yang harus Anda bawa dalam tas siaga bencana:
1. Fotokopi dokumen identitas diri dan keluarga, surat tanah, buku tabungan, ijazah, dan surat penting lainnya.
2. Radio, radio merupakan alat komunikasi pemberitaan yang memiliki jangkauan sinyal yang kuat dan tahan lama.
3. Kotak P3K, berisikan peralatan dan obat-obatan untuk keperluan pribadi saat darurat.
4. Senter, memiliki daya tahan yang lama untuk menjadi sumber penerangan darurat.
5. Baju ganti, selimut, dan peralatan sanitasi.
6. Snack dan minuman, bawalah makanan dan minuman yang tahan lama dan mudah dibawa yang cukup untuk memenuhi kebutuhan energi.
7. Peluit, ini digunakan untuk memberi pertanda meminta tolong dalam kondisi darurat.
Usahakan menggunakan tas yang tahan air dan bebahan kuat agar nyaman saat dibawa.
Jika Anda memiliki anggota keluarga berusia anak-anak, sesuaikan isi dan berat tas dengan umur mereka.
Hal ini juga berlaku bagi penyandang disabilitas, Anda juga harus menyiapkan peralatan-peralatan yang diperlukan.
Jangan lupa memeriksa kondisi tas minimal 6 bulan sekali untuk memastikan tidak ada barang yang rusak dan kedaluwarsa.
Itu tadi adalah cara antisipasi gempa bumi yang harus kita lakukan ketika terjadi gempa bumi menurut bmkg.go.id.
(Tribunnews.com/Oktaviani Wahyu Widayanti)