Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Baru Dugaan Penipuan WO Pandamanda, Oleng Sejak Beli Rumah Dua Lantai Rp 1,2 Miliar

Wedding organizer Pandamanda di Pancoran Mas, Depok, Jabar melakukan penipuan kepada kliennya dengan cara sendiri mengambil untung banyak dari klien.

Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Fakta Baru Dugaan Penipuan WO Pandamanda, Oleng Sejak Beli Rumah Dua Lantai Rp 1,2 Miliar
Instagram pandamanda_weddingorganizer dan KOMPAS.COM/VITORIO MANTALEAN
Tipu Banyak Pengantin & Vendor, WO Pandamanda Gunakan Cara Licik Ini & Kelabui Banyak Pihak 

TRIBUNNEWS.COM - Wedding organizer (WO) Pandamanda di bilangan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat NEmelakukan penipuan kepada kliennya.

Tak serta merta menipu, WO Pandamanda punya cara sendiri untuk mengambil untung sebanyak-banyaknya dari klien-kliennya.

Namun WO Pandamanda tidak seluruhnya membawa kabur uang yang disetorkan kliennya.

Tak seperti kasus sebelumnya WO Amor Wedding yang sempat viral karena menggelapkan dana pengantin, padaSeptember 2019 silam.

"Kalau modusnya sih misalnya bayar Rp 60 juta itu dikurangin, ayamnya enggak ada, misalnya," kata Prasetyo (27), salah satu calon pengantin yang merasa ditipu oleh Pandamanda dan memutuskan lapor ke polisi pada Selasa lalu, dikutip Kompas.com.

Awal mula soal terungkapnya dugaan penggelapan dana oleh WO Pandamanda setelah salah satu klien melapor ke polisi.

Klien tersebut melapor lantaran merasa ditipu karena pesta pernikahannya tak dilengkapi katering yang dananya sudah ditransfer ke rekening Pandamanda pada Minggu (2/2/2020).

Baca: Vendor Foto Ini Beri Jasa Foto dan Video Gratis Bagi Korban Penipuan Wedding Organizer Pandamanda

Berita Rekomendasi

"Di hari itu rupanya juga ada 10 kegiatan pernikahan yang lain."

"Tujuh terlaksana walaupun ada kekurangan, tetapi tiga yang lain tidak terlaksana dengan baik," jelas Kapolres Metro Depok, Kombes Azis Andriansyah, Rabu(5/2/2020).

Tersangka dugaan penipuan dana jasa penyelenggaraan pernikahan, AS, ditangkap polisi di bilangan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Senin (3/2/2020) lalu.
Tersangka dugaan penipuan dana jasa penyelenggaraan pernikahan, AS, ditangkap polisi di bilangan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Senin (3/2/2020) lalu. (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma & Twitter @lstrdidi)

Oleng Sejak Beli Rumah Dua Tingkat

Aziz menuturkan modus yang dilakukan WO Pandamanda semacam gali lubang tutup lubang.

Model bisnis seperti ini dimulai ketika AS membeli rumah dua lantai untuk dirinya sendiri.

Aziz menyebut total harga rumah mencapai Rp 1,2 miliar, dengan uang muka senilai Rp 300 juta.

Hingga kini, AS masih berupaya melunasi cicilan itu.

"Ini mulai trouble setelah dia beli rumah, untuk DP rumahnya itu dia pakai uang pelanggannya."

"Jadi uang yang sudah diterima oleh AS ini sudah sebagian digunakan untuk keperluan yang lain, misalnya untuk operasional kantor, untuk beli rumah, dan sebagainya," jelas Azis.

Gaji Pegawai Rp 1 juta-Rp 1,8 juta

Baca: Pemilik WO Pandamanda Diduga Tipu 40 Klien, Uangnya Buat Bayar Cicilan Rumah Rp 1,5 M

Pemilik WO Pandamanda, AS juga mengungkapkan beberapa hal.

AS dalam menjalankan bisnis dibantu sekitar 10 pegawai.

Enam di antaranya setiap bulan digaji dengan kisaran Rp 1 juta - Rp 1,8 juta yang merupakan pegawai tetap.

AS memberi gaji pegawainya melalui keuntungan Pandamanda yang tidak begitu besar,

"Keuntungan ada sedikit sih, yang penting kami event-nya jalan dulu saja. Kurang lebih keuntungan per event Rp 5 juta," ujar AS.

AS mengklaim dalam sepekan Pandamanda rata-rata bisa melangsungkan empat pesta pernikahan sekaligus.

Dengan asumsi dua di hari Sabtu dan dua di hari Minggu.

Aziz mengatakan jika pengakuan AS itu benar tak heran Pandamanda kewalahan mengelola keuangan.

Apalagi, AS juga tengah mencicil rumah seharga Rp 1,2 miliar.

Sehingga, cara buat bertahan adalah dengan gali tutup lubang.

"Uang yang sudah diterima dan digunakan oleh AS sudah sebagian digunakan untuk keperluan yang lain. Jadi, misalkan dia menawarkan Rp 50 juta, Rp 65 juta, dan Rp 100 juta itu tidak cukup hitungannya," jelas dia.

"Digunakan juga termasuk untuk menutupi pernikahan klien yang sebelumnya. Dia menutupinya dari pendaftar berikutnya, kemudian menutup lagi, menutup lagi," tambah Azis.

Gelapkan Biaya Vendor

Modus gali tutup lubang ini terungkap oleh salah satu penyedia (vendor) yang bekerja sama dengan Pandamanda.

Baca: VIRAL Kisah Pengantin Ditipu Wedding Organizer Pandamanda, Pemilik WO Kini Diamankan Polisi

Pengusaha sound system panggung pernikahan, Lea Gozal menyebut AS memiliki cara khusus buat mengikatnya sekaligus berutang terus-terusan.

"Jadi gini dia sistemnya. Ketika saya mau ikut event selanjutnya, event yang minggu lalu baru dilunasin. Jadi gali lubang, tutup lubang," ujar Lea, Rabu di Mapolres Metro Depok.

"Begitu kan otomatis saya harus terikat dengan dia. Saya dikasih jadwal dulu ke depan, baru dibayarkan event yang minggu lalu," tambah dia.

Lea mengaku rugi Rp 6,2 juta karena tiga helatan pernikahan terakhir ia tak dibayar-bayar oleh AS.

Viral kisah pengantin yang ditipu oleh Wedding Organizer Pandamanda. Pemilik WO telah diamankan polisi atas laporan sejumlah korban.

Viral kisah pengantin yang ditipu oleh Wedding Organizer Pandamanda. Pemilik WO telah diamankan polisi atas laporan sejumlah korban.

(Twitter @ElsyanaPS)

Pengakuan AS

AS yang juga tersangka dugaan penipuan membuat sejumlah pengakuan

Ia mengaku sebagai pemilik wedding organizer memiliki tantangan terberat yakni mengelola sumber daya manusia (SDM).

"Kami mulai (beroperasi sejak) 2013. Kami sih (kesulitan utama) pasti di SDM," ujar AS, dikutip Kompas.com.

Peristiwa pada salah satu kliennya yang melapor karena tak dilengkapi katering saat pesta pernikahannya, Minggu (2/2/2020).

AS mengaku peristiwa itu jadi kegagalan pertama Pandamanda mengelola dana calon mempelai.

Ia mengklaim ketika katering tak hadir di pesta pernikahan disebabkan oleh kesalahan manajemen yang berujung keterlambatan pengiriman.

Menurut AS, mismanajemen tersebut, tak terlepas dari sulitnya mengelola SDM.

"Bisa ada klien yang enggak dapat fasilitas kemarin (2 Februari 2020) itu kasusnya juga karena SDM. Kan satu hari itu kami ada 10 (event pernikahan sekaligus)," kata dia.

"Jadi kendalanya ya di transportasi, ya secara umum di SDM itu," imbuh AS.

(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani) (Kompas.com/Vitorio Mantalean)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas