Tubagus Adhi dan Aat Surya Safaat dari PWI Jaya Terima Press Card Number One di HPN 2020
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat kembali memberikan Penghargaan Press Card Number One (PCNO) kepada belasan wartawan senior yang dinilai layak
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS, COM. BANJARMASIN - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat kembali memberikan Penghargaan Press Card Number One (PCNO) kepada belasan wartawan senior yang dinilai layak menerimanya.
Anugerah Kartu Pers Nomor Satu ini diberikan bertepatan dengan perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2020 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Di antara penerima PCNO tersebut terdapat dua wartawan senior dari PWI Provinsi DKI Jakarta. Yakni Tubagus Adhi, Wakil Ketua Bidang Kesejahteraan PWI Jaya, yang juga Pemred "Breakingnews.co.id dan Aat Surya Safaat, mantan Pemred "Antara" dan kini anggota Dewan Penasehat PWI Jaya.
Sertifikat dan Kartu Pers Nomor Satu akan diserahkan secara simbolis pada puncak perayaan HPN 2020, yakni Sabtu, 8 Februari, di Banjarbaru.
Acara rangkaian HPN 2020 di Banjarbaru ini akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.
Penghargaan Kartu Pers Nomor Satu diberikan kepada wartawan senior berusia 50 tahun ke atas, telah lebih 30 tahun mengabdikan dirinya di dunia jurnalistik, dan memang dianggap layak menerimanya.
Pemilihan wartawan senior penerima PCNO dilakukan oleh satu tim juri yang dibentuk PWI Pusat, dan kemudian diputuskan dalam rapat pleno PWI Pusat.
Penerima Penghargaan PCNO disampaikan melalui surat yang ditandatangani oleh Ketua PWI Pusat yang juga Penanggungjawab HPN 2020, Atal S Depari dan Auri Jaya, Ketua Panitia Pelaksana HPN 2020.
Anugerah PCNO diberikan sejak HPN X 2010 di Palembang, Sumsel. Tokoh no 1 adalah Rosihan Anwar, Jacob Oetama, Herawati Dyah, Dahlan Iskan, Gunawan Muhamad, Fikri Jufri, Karni Ilyas, Alwi Hamu.
Agus Sudibyo, anggota Dewan Pers, juga pernah menerima PCNO.
Tubagus Adhi, 59 tahun, mengurai kebanggaannya atas anugerah PCNO yang diterimanya.
"Mungkin ini menjadi kebanggaan terbesar dalam hidup saya. Saya tak pernah bermimpi mendapat penghargaan ini," ungkap Tb Adhi dihubungi melalui telepon selulernya, Kamis (6/2/2020).
Tb Adhi yang merintis karir jurnalistiknya di Majalah HAI tahun 1980, semasih menjadi siswa di SMA IX, Bulungan, Jaksel ini termasuk dari sedikit wartawan yang menekuni profesinya secara lengkap, multi-platform.
Ia pernah menjadi reporter stasiun televisi ANTV, reporter radio Elshinta, dan bekerja di sejumlah harian seperti Pelita, Berita Buana, Jawa Pos. Di awal karirnya ia juga pernah menjadi pembantu lepas Kompas.
Dari pengalamannya yang beragam dan panjang itu, menariknya, karir jurnalistik Tb.Adhi sebagian besar di bidang olahraga.
Tb Adhi juga pernah bergabung di Majalah Olahraga Olympic, yang terkenal di era 1980-an. Belakangan juga di harian olahraga Go Sport dan Terbit Sport.
Tb.Adhi adalah wartawan otodidak, hanya berbekal ijazah SMA, tidak sedetik pun pernah mengenyam perguruan tinggi. Gurunya adalah pengalaman di lapangan.
Penghargaan PCNO yang diterima Tb.Adhi tampaknya tak terlepas dari kiprahnya di organisasi PWI Provinsi DKI Jakarta. Walau sudah sejak 1980-an aktiv berkecimpung di Siwo Jaya, namun Tb.Adhi baru resmi bergabung dalam kepengurusan PWI Jaya periode 2019-2024.
"Saya termasuk yang terlambat untuk terlibat langsung dalam organisasi kewartawanan. Terimakasih kepada Sayid Iskandarsyah dan Kesit Budi Handoyo yang telah mengajak saya masuk kepengurusan PWI Jaya 2019-2024," papar Tb Adhi. Sayid Iskandarsyah dan Kesit B Handoyo adalah ketua dan sekretaris umum PWI Jaya 2019-2024..
Di kepengurusan PWI Jaya 2019-2024 Tb.Adhi didaulat sebagai Wakil Ketua Bidang Kesejahteraan. Ayah dari Tb.Rangga Aditya Nugraha dan Rt.Delasara Irwinda ini dipercaya menjadi ketua panitia MHT Award 2019, kolaborasi PWI Jaya dengan Pemprov DKI Jakarta.