Dalam Cap Go Meh TMP, Inayah Wahid Kisahkan Keputusan Cepat Gus Dur Rayakan Imlek
Saat ini, masyarakat Tionghoa di Indonesia bisa merayakan Imlek dan Cap Go Meh dengan tanpa halangan apapun.
Editor: Hasanudin Aco
“Oh ya, saya juga tak mau menyebut etnis China dengan etnis Tionghoa. Tidak ada yang salah dengan sebutan etnis China. Malah itu lebnih jujur. Toh tidak ada konotasi negatif juga dalam sebutan China,” ungkap Inayah.
Menurut Inayah, semua etnis dan suku bangsa harus diakui identitasnya tanpa harus ditutup-tutupi. Sebab kata Gus Dur, tidak ada kedamaian tanpa keadilan.
“Dan keadilan bagi warga China adalah dengan memberikan identitas mereka kembali,” ungkap Inayah.
Atas jasa Gus Dur, sambung Inayah, saat ini etnis China di Indonesia setara dan sejajar dengan etnis lainnya. Etnis China pun bisa merayakan Imlek dan Ca Go Meh secara terbuka. Bahkan ruang-ruang publik pun tak segan menampilkan suasana Imlek, seperti di mall.
“Keputusan Gus Dur seorang bisa menimbulkan dampak yang luar biasa. Bayangkan kalau semua orang mengambil keputusan bahwa memang Indonesia itu baragam, ini juga danpaknya akan luar biasa,” kata Inayah.
Hadir dalam acara ini, Ketua Umum TMP Maruarar Sirait, pendiri Agung Sedayu Grup Sugianto Kusuma, Ketua Umum Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Teddy Sugianto, Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Adi Wijaya, Walikota Jakarta, Walikota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko, Kapolres Jakarta Utara Budi Herdi Susianto.
Acara semakin meriah dengan berbagai penampilan. Termasuk penampilan barongsai serta aksi-aksi berbagai jurus dari Federasi Kungfu Indonesia.
Tak ketinggalam aksi silat jarak pendek Wing Chun yang kian populer di Indonesia setelah muncul seri film Ip Man.
Maruarar Sirait mengatakan bahwa Gus Dur merupakan seorang Pancasilais sejati. Gus Dur pun seorang pejuang dan pemberani dalam menjaga pluralisme dan keragaman di Indonesia.
Tentu saja, ketulusan dan keberanian itu sangat penting dalam menjaga Pancasila sebagaimana Gus Dur melakukannya dengan mengambil keputusan cepat.
"Saya yakin Jokowi juga seperti Gus Dur bisa mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Seperti menolak kedatangan kembali eks ISIS yang bisa menggangu Pancasila," demikian Ara.