Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Polling Cakabin Ditutup, Suhendra Unggul
Seknas Indonesia Maju terdiri atas ratusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) tingkat nasional.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah lima hari berlangsung, polling atau jajak pendapat calon Kepala Badan Intelijen Negara (Cakabin) ditutup pada Jumat (8/2/2020) petang.
Hasilnya, pengamat intelijen senior Suhendra Hadikuntono jauh mengungguli petahana Kepala BIN Budi Gunawan.
Dari puluhan tokoh yang dijaring, ada tiga tokoh yang tersaring untuk dilakukan jajak pendapat ke responden sebagai calon Kepala BIN pengganti Budi Gunawan.
Selain Suhendra dan BG, tokoh satunya adalah Sufmi Dasco Ahmad, Wakil Ketua DPR RI dari Partai Gerindra.
Dalam hasil survei yang diperlihatkan Sekretariat Nasional (Seknas) Indonesia Maju selaku penyelenggara survei, Sabtu (8/2/2020), dari 745 suara responden yang masuk, tercatat Suhendra berhasil mengumpulkan 405 suara atau 54,4%, Budi Gunawan 177 suara atau 23,8%, dan Sufmi Dasco Ahmad 163 suara atau 21,9%.
![Hasil poollingjkl](https://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/hasil-poollingjkl.jpg)
Seknas Indonesia Maju terdiri atas ratusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) tingkat nasional.
Awal minggu ini, mereka atas inisiatif sendiri mengadakan polling untuk menelisik keinginan masyarakat tentang figur seperti apa yang dianggap layak untuk memimpin BIN.
Survei dilakukan melalui nomor hand phone dengan metodologi random sampling atau pengambilan sampel secara acak.
Mengapa Seknas Indonesia Maju mengadakan polling untuk Kepala BIN?
"BIN adalah lembaga negara strategis yang sampai saat ini belum disentuh Presiden Joko Widodo pada periode kedua ini," ujar Rusdi Ali Hanafia, Ketua Umum Seknas Indonesia Maju dalam keterangannya, Sabtu (8/2/2020).
Rusdi menyatakan, sebagai lembaga negara yang sangat strategis, BIN memerlukan perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo.
Menurut Rusdi, kinerja lembaga intelijen negara ke depan harus lebih ditingkatkan untuk mendukung kepentingan negara.
Untuk itu Rusdi berpendapat perlunya sosok yang punya kapabilitas yang mumpuni, rekam jejak yang bersih, dan teruji nasionalismenya untuk memimpin BIN.
Rusdi menyatakan, Seknas Indonesia Maju berinisiatif membuat jajak pendapat untuk mencari tahu keinginan masyarakat tentang sosok Kepala BIN ke depan.
![Baca WhatsApp Tribunnews](https://asset-1.tstatic.net/img/wa_channel.png)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.