Ibu Korban Bom Samarinda Tolak Pemulangan WNI Eks ISIS: Kalau Mereka ke Sini Agak Menyakitkan
Ibu dari korban serangan bom di Gereja Samarinda tegas menolak atas wacana pemulangan WNI eks ISIS.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Isu wacana pemulangan WNI eks ISIS semakin marak diperbincangkan.
Ada yang mendukung, banyak pula yang menolaknya.
Sejumlah korban serangan terorisme pun angkat bicara.
Satu di antaranya adalah, seorang Ibu bernama Novita.
Novita adalah korban dari serangan bom di Gereja Oikuemene, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Meski peristiwa tersebut terjadi empat tahun silam, tapi bekas kepedihannya masih terasa.
Serangan bom tersebut membuat empat korban yang semuanya adalah anak-anak terluka.
Bahkan satu di antara keempat korban tersebut meninggal dunia karena luka bakar yang cukup parah.
Novita tegas menolak atas wacana pemulangan WNI eks ISIS tersebut.
Menurutnya ia mengaku akan merasa tersakiti jika mereka kembali.
Pasalnya, masih banyak bibit-bibit dari ISIS yang bersembunyi di Indonesia.
"Saya sudah mengalami, anak saya dan anak gereja kita juga Intan, Alvaro, Triniti dan Anita (sudah menjadi korban)."
"Kalau mereka kembali ke sini kayaknya agak menyakitkan."
"Karena di sini saja belum selesai, masih banyak bibit-bibit dari mereka," ujar Novita, melansir dari tayangan Youtube Channel Kompas TV, Minggu (9/1/2020).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.