Menteri Agama Sebut WNI Eks ISIS Ganas & Tolak Pemulangannya: Masa Orang Seperti Itu Kita Terima
Menteri agama Fachrul Razi memberi komentar soal isu pemulangan WNI eks ISIS, menurutnya ia sangat menolak dan menyebut mereka ganas.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Agama Fachrul Razi memberi komentar soal isu pemulangan WNI eks ISIS.
Ia secara tegas menolak pemulangannya.
Namun keputusan itu, lanjut Fachrul, ada di tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Fachrul Razi menyebut perlakuan para WNI eks ISIS sangat ganas.
Ia pun mempertanyakan alasan menerima para WNI eks ISIS yang ganas seperti itu.
"Saya sudah menunjukan ganasnya mereka (WNI eks ISIS)."
"Kalau ganas seperti itu kita sudah tahu, masa orang seperti itu kita terima?" tutur Fachrul, sebagaimana dalam tayangan Youtube Channel Kompas TV, Minggu (9/2/2020).
Lanjutnya, ia tetap tegas menolak pemulangan WNI eks ISIS karena sadisme yang mereka lakukan.
Terlebih lagi, mereka membawa nama agama dalam melakukan aksi sadisnya.
"Menteri Agama jelas sikapnya, begitu mereka sangat sadis dan membawa nama-nama agama, mana kita mau mereka kembali ke Indonesia?"
"Tapi nanti keputusan Bapak Presiden," tegasnya.
Sebelumnya diketahui, Presiden Jokowi belum memutuskan terkait pemulangan WNI eks ISIS.
Mereka diketahui sedang berada di Suriah dan ingin dipulangkan ke Indonesia.
Jokowi menyebutkan jika pemerintah masih mengumpulkan sejumlah data dan informasinya.
Sementara itu, total WNI eks ISIS yang berada di Suriah berjumlah 600 orang.
Menurut Jokowi, keputusan tentang hal ini dikeluarkan akan diambil dalam rapat terbatas.
Rapat tersebut akan dilakukan Presiden Jokowi setelah mendapat informasi dari sejumlah kementerian dan lembaga terkait.
47 dari 600 WNI eks ISIS berstatus tahanan
Sementara itu, kepolisian menyatakan, 47 dari 600 WNI eks ISIS yang rencananya dipulangkan ke Indonesia berstatus tahanan.
"Kalau hari ini distatuskan di sini 47 orang sebagai tahanan, lalu selebihnya pengungsi," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Asep Adi Saputra di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (3/2/2020), melansir Kompas.com.
Menurutnya, akan dilakukan proses verifikasi dan profiling terkait diri mereka.
Hal itu diketahui menjadi penting untuk mengetahui latar belakang mereka.
Di samping mengembalikan 600 WNI yang rencananya dipulangkan, ada hal lain yang akan dilakukan Pemerintah Indonesia.
Yaitu berkoordinasi dengan pemerintah tempat mereka berada, seperti di Suriah, Irak, dan Iran.
"Informasinya kan 600 orang, pasti salah satu langkahnya disetujui dan diprofilkan dulu."
"Apakah benar-benar orang WNI. Kita harus jelas dulu rekam jejaknya."
"Jadi masih ada proses untuk menginstal, sambil kita lihat keputusan pemerintah dari sana," ujar dia.
"Pasti salah satu langkahnya disetujui dan diprofilkan dulu, benar-benar bukan orang itu WNI."
"Kita harus jelas dulu lacak track-nya. Jadi masih ada proses untuk mengatur, sambil melihat sikap pemerintah dari sana," ujarnya.
(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Devina Halim)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.