Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

‎Bayang-bayang Teror Corona di Kampung Penagi, Lokasi Terdekat dengan Observasi WNI di Natuna

Warga di Kampung Tua Penagi merasakan langsung dampak observasi ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in ‎Bayang-bayang Teror Corona di Kampung Penagi, Lokasi Terdekat dengan Observasi WNI di Natuna
Puspen TNI/Puspen TNI
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksdya TNI Yudo Margono, S.E., M.M. selaku Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Pangkogasgabpad) Operasi Bantuan Kemanusiaan Natuna, melaksanakan olahraga bersama dengan Seluruh Elemen Masyarakat, pemuda, pelajar, Pemkab Natuna serta TNI dan Polri. di Pantai Piwang, Kec. Bunguran Timur, Kab. Natuna, Kepulauan Riau, Minggu (9/2/2020). Acara tersebut juga dihadiri oleh pejabat dari Kemenkes RI yaitu Dirjen Farmakes dra. Enko Sosialine Maghdalena, App. M.kes, Kadiskes Prov Kepri dr. Cecep Yudiana M.kes, Kadiskes Pemkab Natuna, DPRD Natuna. (Puspen TNI) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, NATUNA - ‎Warga di Kampung Tua Penagi merasakan langsung dampak observasi ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China yang menjalani masa inkubasi selama 14 hari.

Warga disini paling was-was karena jarak perkampungan ke hanggar Lanud Raden Sadjd hanya 1 Km. Mereka sempat mengungsi ke rumah kerabat yang lebih jauh hingga keluar pulau agar bebas dari teror virus corona yang menghantui.

Berikut beberapa fakta amatan Tribunnews.com yang menggambarkan kecemasan ‎warga di bawah bayang-bayang ancaman virus corona selama satu minggu masa observasi.

1. ‎Warga Berdiam Diri di Rumah

Satu hari setelah kedatangan WNI dari Wuhan, China, Pantauan Tribunnews.com Senin (3/2/2020) warga di Kampung Tua Penagi masih dilanda ketakutan. ‎Jendela dan pintu rumah warga tertutup rapat. Mereka memilih berdiam diri di rumah.

2. Ditinggal Warga Mengungsi, Kampung Tua Penagi Seperti Kota Mati

Berita Rekomendasi

Situasi di Penagi makin sepi, warga pilih mengungsi meninggalkan rumah mereka. Kampung ini layaknya kota mati, tanpa aktivitas warga. Satu keluarga di Penagi bahkan histeris ketika hendak mengungsi.

Seorang ibu‎ nekat mengungsi membawa serta lima anaknya. Dia terus menangis dan buru-buru mengemasi barang bawaan.

Baca: Profil Huang Xiqiu, Arsitek Kelahiran Indonesia yang Bangun RS Khusus Virus Corona di Wuhan

Baca: Bandar Casino di Makau Rugi Besar Sejak Mewabahnya Viruss Corona

"Saat mau mengungsi, ada warga saya yang histeri. Dia melapor mau ngungsi sambil teriak dan menangis," ucap Yohanes.‎‎

"Saya sayang anak-anak saya, saya mau segera mengungsi. Disini jaraknya terlalu dekat dengan hanggar," ‎papar Yohanes menirukan warganya yang histeris mengungsi.

3. Ratusan WNI yang Diisolasi Tiba, Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Baru Beri Sosialisasi.

Ketua RT 01 Penagi, Yohanes menjelaskan sosialisasi pada warga Penagi baru diberikan Dinas Kesehatan pada Minggu (2/2/2020) sore.

"Pagi WNI datang, sorenya Dinas Kesehatan ke sini. Mereka katakan bakal ada penyemprotan desinfektan. Lalu mereka bagikan 350 masker dan menjelaskan virus corona akan mati kalau kena sinar matahari," kata Yohanes.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas