Jokowi: Indonesia Akan Selalu Bersama Australia Saat Suka Maupun Duka
Dalam lawatannya ke Australia Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato di hadapan parlemen Australia.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Dalam lawatannya ke Australia Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato di hadapan parlemen Australia.
Presiden berpidato menggunakan bahasa Indonesia di depan Perdana Menteri Australia Scott Morrison, Senin (10/2/2020).
Dalam pidatonya presiden mengatakan Indonesia akan selalu bersama Australia baik dalam suka maupun duka.
Baca: Presiden Jokowi Tidak Perlu Ratas Eks-WNI Anggota ISIS
"Tanggal 23 Desember 2019 yang lalu saya menyampaikan pesan yang sangat jelas kepada Pak Scott Morrison, bahwa Indonesia akan selalu bersama Australia di masa sulit," kata Jokowi.
"Saat Ayahanda PM Morrison meninggal dunia, saya dan rakyat Indonesia ikut merasakan duka PM Morison dan keluarga. Sahabat sejati adalah yang selalu bersama dalam suka dan duka. A friend in need is a friend indeed," tambah Presiden.
Menurut Jokowi, selama ini Australia selalu berada bersama Indonesia di masa masa sulit.
Baca: Anies Klaim Tangani Banjir di Jakarta, Tigor Minta Jokowi Evaluasi Gubernur DKI : Kemampuannya Stuck
Australia selalu berada di samping Indonesia saat Indonesia terkena musibah.
"Rakyat Indonesia tidak akan pernah lupa, tidak akan pernah lupa saat kami tertimpa Tsunami tahun 2004 di Aceh dan Nias. 9 tentara Australia gugur membantu sahabatnya yang tengah berduka di Aceh dan Nias. Mereka adalah patriot, mereka adalah sahabat Indonesia, mereka adalah Pahlawan Kemanusiaan," katanya.
Presiden mengatakan, Indonesia dan Australia ditakdirkan sebagai tetangga dekat.
Australia adalah sahabat paling dekat Indonesia.
Baca: Melawat ke Canberra, Jokowi Bertemu PM Australia
Meskipun Indonesia dan Australia memiliki budaya yang berbeda, tetapi kedua negara memiliki nilai-nilai yang sama, baik itu kemajemukan, keberagaman, etnis, dan toleransi, demokrasi, dan penghormatan hak asasi manusia, maupun perlindungan terhadap lingkungan hidup.
"61 tahun yang lalu tahun 1959, Perdana Menteri Robert Menzies, pada saat berkunjung ke Universitas Gadjah Mada, almamater saya. Beliau berkata: “We have 10 times as much in common than we have in difference," katanya.
Jokowi Dapat Apresiasi Terkait Kontribusi Indonesia dalam Penanganan Kebakaran Hutan di Australia