Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Kunjungi Mount Ainslie, Jokowi Pelajari Pembangunan Ibu Kota dari Australia

Tujuan dari kunjungan Presiden tersebut adalah untuk melihat dan mempelajari pembangunan Canberra sebagai ibu kota Australia.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
zoom-in Kunjungi Mount Ainslie, Jokowi Pelajari Pembangunan Ibu Kota dari Australia
Humas Dishut Kalsel untuk BPost
Presiden Jokowi menghadiri Hari Pers Nasional di Kalimantan Selatan, di sela kunjungannya Presiden menanam pohon Mersawa (Anisoptera marginata Korth.) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam kunjungannya ke Australia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi kawasan Mount Ainslie di Canberra, Australia, pada Minggu (9/2/2020).

Tujuan dari kunjungan Presiden tersebut adalah untuk melihat dan mempelajari pembangunan Canberra sebagai ibu kota Australia.

Baca: Jokowi Mendapat Apresiasi Terkait Kontribusi Indonesia dalam Penanganan Kebakaran Hutan di Australia

Baca: Penembakan di Thailand yang Menewaskan 26 Orang, Ini Kronologi hingga Pelaku Ditembak Mati

Baca: Suami Tusuk Istri Hingga Tewas di Tangerang, Pelaku Sempat Sembunyi di Lantai 2 Rumahnya

"Ya saya banyak bertanya tadi pagi ke Gubernur Jenderal, kemudian bertanya juga ke Perdana Menteri Scott Morrison, kemudian sekarang bertanya juga ke Sally Barnes, CEO-nya National Capital Authority di sini, kita ingin mendapatkan sebuah bayangan seperti apa sebetulnya Kota Canberra, bagaimana dikelola, kemudian dimulainya seperti apa," kata Presiden dalam keterangan pers Setpres, Minggu (9/2/2020).

Kota Canberra sendiri dibangun pada 1913 dan memiliki penduduk sekitar 400 ribu jiwa.

Dari Mount Ainslie yang memiliki ketinggian 843 meter di atas permukaan laut, Presiden melihat tata kota Canberra sangat baik.

"Saya kira kalau kita lihat tadi tata kotanya sangat bagus sekali dan yang baik-baik akan kita ambil untuk pembangunan ibu kota baru. Baik manajemennya, baik tata kotanya. Saya kira tadi kita lihat gedung-gedung pemerintah tidak ada yang tingginya lebih dari tujuh lantai. Tapi di sisi yang lain, ada juga yang jauh dari area pemerintahan diperbolehkan gedung tinggi-tinggi, di situ sangat bagus," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden kembali menegaskan keseriusan pemerintah dalam pemindahan ibu kota negara Indonesia ke Kalimantan Timur.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, studi terkait hal tersebut sudah dimulai sejak lima tahun lalu dan lomba desain telah dimulai pada tahun lalu.

"Sudah kita memutuskan, sekarang tinggal menunggu undang-undang di DPR, kalau sudah ada undang-undang tinggal kita lakukan land clearing, lalu kita lakukan pembangunan infrastruktur dasar. Saya kira itu yang akan kita lakukan," ungkapnya.

Kunjungan ke Mount Ainslie ini dilakukan Presiden di sela-sela agenda kunjungan kenegaraan ke Australia. Presiden menyebut bahwa tujuan lain kedatangannya ke Australia adalah untuk menindaklanjuti selesainya ratifikasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang telah disetujui DPR tiga hari yang lalu.

"Jadi ini adalah tindak lanjutnya, akan ke arah mana besok baru akan dibicarakan. Yang paling jelas, kita ingin keterbukaan sehingga perdagangan, investasi, pariwisata akan lebih banyak antara kedua negara Indonesia dan Australia. Arahnya ke situ karena ratifikasinya sudah selesai," katanya.

Turut mendampingi Presiden saat meninjau Mount Ainslie antara lain, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md., Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, dan Duta Besar Indonesia untuk Australia Yohanes Legowo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas