Bappenas Pastikan Pembangunan IKN Baru akan Gunakan Energi Baru Terbarukan
Pembangunan Ibu Kota Negara di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur akan menggunakan Energi Baru Terbarukan
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur akan menggunakan Energi Baru Terbarukan.
Pernyataan itu disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Rudy Soeprihadi Prawiradinata.
Dalam acara Dialog Nasional VI terkait Pemindahan Ibu Kota Negara bertajuk 'Menuju Ibu Kota Negara Lestari dan Berkelanjutan', ia pun memastikan hal tersebut.
"Kemudian (kita) ingin memastikan juga energinya itu energi baru yang terbarukan. Kita ingin dorong mungkin dari air atau matahari atau angin," ujar Rudy, di Gedung Bappenas, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020) sore.
Baca: Warga Negara China Berbondong-bondong Ajukan Izin Tinggal Keadaan Terpaksa di Bali
Baca: Viral Nurul Sopir yang Bawa Bayi saat Narik Angkot, Akhirnya Bertemu dengan Wali Kota Semarang
Menurutnya, efisiensi terkait penggunaan energi perlu diperhatikan jika ingin membangun kota dengan konsep green city dan berkelanjutan.
"Tentunya kalau kita mau bicara mengenai green city, kemudian sustainable, kita harus memastikan efisiensi energi," jelas Rudy.
Bahkan nantinya, sistem bangunannya pun berkonsep green building design dan circular water management system.
"Jadi nanti pemanfaatan air pun kita optimalkan. Pokoknya banyaklah, tapi kurang lebih di dalam itu kita siapkan dengan istilahnya circular water management system," tegas Rudy.
Lebih lanjut ia menegaskan bahwa di calon IKN baru seluas 256.000 hektar itu semua akan terkonsep secara baik dan ramah lingkungan.
"Jadi semuanya seoptimal mungkin memanfaatkan energi baru yang terbarukan serta sistem yang lebih baik," kata Rudy.
Persiapan relokasi Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur diketahui membutuhkan lahan seluas 256.000 hektar.
Oleh karena itu, pemerintah pun terus menggodok rencana ini dengan mematangkan konsep, desain serta sistem yang akan diterapkan pada calon ibu kota Indonesia ini.
Rudy menuturkan pemerintah juga akan menerapkan konsep kota hutan (forest city).