Kepala BPIP Sebut Agama musuh Terbesar Pancasila, NasDem: Itu Pernyataan yang Ngawur
"Ini statement yang sangat ngawur. Agama apapun tidak pernah menjadi musuh Pancasila," katanya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe

"Sudah sangat jelas, bahwa agama sebagai inspirasi utama lahirnya Pancasila, sebagaimana yang dicantumkan sebagai sila pertama Pancasila. Pemimpin tidak boleh menggulirkan pernyataan kontroversi yang berpotensi menciptakan kegaduhan," tandasnya.
"Saat ini bangsa Indonesia sedang berjuang mempercepat pembangunan dengan lompatan panjang dalam segala bidang. Maka diperlukan keselarasan dan akselarasi dalam segala hal pula," ujarnya.
"Setiap kegaduhan akan menghambat capaian sebagaimana visi nya bapak Presiden," lanjut Darmizal.
Sebelumnya, Yudian dalam sebuah wawancara dengan media online menyebut Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara telah diterima oleh mayoritas masyarakat.
Dia menunjuk dukungan dua ormas Islam terbesar, NU dan Muhammadiyah untuk Pancasila sejak era 1980-an.
Tapi memasuki era reformasi, asas-asas organisasi termasuk partai politik boleh memilih selain Pancasila, seperti Islam. Hal ini sebagai ekspresi pembalasan terhadap Orde Baru yang dianggap semena-mena.
"Dari situlah sebenarnya Pancasila sudah dibunuh secara administratif," kata Yudian.
Yudian mensinyalir, belakangan ada kelompok yang mereduksi agama sesuai kepentingannya sendiri yang tidak selaras dengan nilai-nilai Pancasila.
Mereka antara lain membuat ijtima' ulama untuk menentukan calon wakil presiden. Ketika manuver tersebut hasilnyha kemudian tak seperti yang diharapkan, bahkan cenderung dinafikan oleh politisi yang disokongnya mereka kecewa.
"Si Minoritas ini ingin melawan Pancasila dan mengklaim dirinya sebagai mayoritas. Ini yang berbahaya. Jadi kalau kita jujur, musuh terbesar Pancasila itu ya agama, bukan kesukuan," sebut Yudian yang kini juga tercatat sebagai rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta tersebut.