Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejumlah Karyawan TVRI Sayangkan Langkah Dewas Tetap Lanjutkan Pilih Dirut Baru

Imam Brotoseno, sutradara hingga Dirut Metro TV Suryopratomo pun turut melamar untuk menempati posisi nomor satu di TVRI itu.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Sejumlah Karyawan TVRI Sayangkan Langkah Dewas Tetap Lanjutkan Pilih Dirut Baru
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Direktur Utama LPP TVRI nonaktif Helmy Yahya didampingi sejumlah Direksi LPP TVRI dan kuasa hukum berbicara kepada wartawan terkait pemberhentian dari jabatannya oleh Dewan Pengawas LPP TVRI saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Helmy Yahya menyampaikan sejumlah poin pembelaan terkait pemberhentiannya dari Dirut LPP TVRI dan akan menempuh jalur hukum untuk menindaklanjuti kasus tersebut. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dewan Pengawas (Dewas) Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI telah keluarkan nama calon Dirut pengganti antar waktu (PAW) Helmy Yahya.

Proses pendaftaran Dirut baru TVRI ditutup pada Rabu (12/2/2020) kemarin.

Sedikitnya 30 orang telah mendaftar menjadi Dirut TVRI ke sekretariat Dewas.

Dalam proses ini terdapat sejumlah nama seperti Gusti Randa, artis dan pengacara.

Imam Brotoseno, sutradara hingga Dirut Metro TV Suryopratomo pun turut melamar untuk menempati posisi nomor satu di TVRI itu.

Baca: Pimpinan Komisi X DPR Prihatin Terjadinya Perundungan Terhadap Siswi Kelas 8 SMP di Purworejo

Sejumlah karyawan menyayangkan sikap dewan pengawas yang terus melakukan proses rekrutmen Dirut PAW pengganti Helmy Yahya.

Berita Rekomendasi

Karyawan TVRI di Sulawesi Selatan, Lucky Sopacua menilai Dewas tidak mengindahkan Proses Politik di DPR RI.

Menurutnya, dengan melanjutkan pemilihan Dirut baru, Dewas telah bertindak sewenang-wenang.

"Dewas bertindak sewenang-wenang tanpa memikirkan nasib karyawan TVRI di seluruh tanah air," katanya ketika dikonfirmasi, Kamis (13/2).

Baca: Pemulangan 238 WNI dari Natuna, Istana Minta Pemda Terlibat Aktif Koordinasi Dengan Keluarga

Lebih lanjut, Lucky pun meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengevaluasi cara kerja para dewan pengawas. "Saya harap Pak Jokowi mau mengevaluasi kerja Dewas," ujarnya.

Presidium komite penyelamatan TVRI, Agil Samal menjelaskan Dewas LPP TVRI telah melakukan abuse of power atau penyalahgunaan wewenang.

Dewas dianggap hanya berpegang pada PP 13 tahun 2005. Mereka tidak melakukan kajian logis terlebih dahulu dalam proses pemilihan Dirut PAW TVRI.

Sementara komisi l DPR RI pun tengah melakukan proses politik terhadap kisruh TVRI.

Baca: Harun Masiku Masih Buron, KPK Persilakan Masyarakat Gelar Tahlilan

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas