Dana BOS Bisa Dipakai Untuk Beli Alat Multimedia Hingga Buka Bengkel Bagi SMK
Dengan catatan, penggunaan dana BOS tidak diperuntukan bagi perbaikan yang sudah dianggarkan dalam APBN maupun APBD.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain digunakan untuk membayar honor guru honorer dengan ketentuan maksimum 50 persen, penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dapat digunakan untuk hal lainnya.
Diterangkan Plt Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Ade Erlangga Masdiana dana BOS juga dapat digunakan untuk pembelian alat multimedia hingga buka bengkel di sekolah kejuruan.
Dengan catatan, penggunaan dana BOS tidak diperuntukan bagi perbaikan yang sudah dianggarkan dalam APBN maupun APBD.
Baca: Kedubes Arab Saudi Bantah Wabah Virus Corona Masuk ke Negaranya
"Boleh, tidak ditentukan berapa persennya. Mau digunakan untuk pemeliharaan gedung, sarana prasarana, tapi bukan untuk yang sudah dianggarkan APBD atau APBN," ujar Erlangga, Sabtu (15/2/2020) di Jakarta Pusat.
Erlangga mengatakan sesuai peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan (Permendikbud) nomor 8 tahun 2020, pada pasal 9 terdapat sejumlah ketentuan yang diperbolehkan dibiayai dana BOS.
Hal tersebut termaksud membeli alat hingga pemeliharaan sarana pra sarana yang bersifat ringan.
Baca: Sekolah Yang Tidak Akuntabel dan Transparan Tidak Bisa Dapat Dana BOS
Diantaranya seperti penggantian lampu, hingga pemasangan paku, atau sejenisnya.
Adapun anggaran untuk perbaikan atau renovasi yang bersifat sedang hingga besar sudah termasuk didalam Dana Alokasi Khusus (DAK).
Oleh sebab itu, dana BOS tidak diperuntukan untuk membiayai hal tersebut.
Baca: Mata Nibras Berkaca-kaca Menanti Kedatangan Zakiyah, Keponakannya Yang Diobervasi di Natuna
"Jadi (penggunaan dana BOS) itu diluar dana yang sudah ditentukan APBN APBD. Karena gak boleh digunakan untuk dana yang besar, jadi untuk operasional sekolah saja. Sifatnya rusaknya bukan rusak sedang dan berat. tapi rusak ringan," ujar Erlangga.
Kemendikbud berusaha untuk memberikan alternatif dan jalan keluar untuk memberikan kepedulian dengan memberikan kebijakan terkait dana BOS.
Dana akan langsung diberikan oleh kementerian keuangan kepada sekolah yang telah terverifikasi akuntabilitas dan transparan penggunaan dana BOSnya.