KLHK Akan Bangun 179 Unit Kebun Bibit Desa dan Kebun Bibit Rakyat di DAS Solo dan DAS Serayu
Pemerintah akan terus melakukan secara intensif upaya rehabilitasi lingkungan untuk semakin mengurangi lahan kritis
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya mengatakan, pada tahun 2020 ini, akan membangun sebanyak 179 unit Kebun Bibit Desa dan Kebun Bibit Rakyat di DAS Solo dan DAS Serayu.
"Pemerintah akan terus melakukan secara intensif upaya rehabilitasi lingkungan untuk semakin mengurangi lahan kritis," tutur Menteri Siti Nurbaya, Minggu (16/2/2020).
Ditegaskan Menteri Siti Nurbaya, keberhasilan upaya revitalisasi ini perlu didukung suplai bibit melalui Kebun Bibit Desa yang harus tersedia di tempat-tempat yang harus dilakukan rehabilitasi.
Di Desa Jatisari ini, dibangun Kebun Bibit Desa oleh kelompok Mulyo Jati, dengan kapasitas bibit 60.000 batang. Sehingga total ada 82.500 batang termasuk bibit yang telah ditanam masyarakat bersama Bapak Presiden RI.
Baca: Ribuan Rumah di Kabupaten Bandung Terendam
Untuk jenisnya terdiri atas: klengkeng (1.250 batang), durian (1.500 batang), alpukat (2.750 batang), petai (2.750 batang), sirsak (5.000 batang), jambu mete (5.000 batang), jengkol (2.000 batang), sengon laut (38.250 batang), sukun (1.000 batang), gayam (1.000 batang), beringin (1.000 batang), vetiver (17.000 batang) dan porang (4.000 batang).
Penjelasan Menteri KLHK Siti Nurbaya ini untuk menindaklanjuti apa yang diinginkan Presiden Joko Widodo saat mengunjungi masyarakat Desa Jatisari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, Sabtu.
Siti Nurbaya yang ikut mendampingi kunjungan Presiden ini adalah untuk bersama-sama masyarakat melakukan rehabilitasi lahan dengan penanaman pohon dan tanaman vetiver guna mengatasi sedimentasi Dam (waduk) Gajah Mungkur.
Selain Menteri Siti Nurbaya, turut menyertai Presiden dalam kunjungan ini Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Suharyanto, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, dan Staf Khusus Presiden Fadjroel Rachman.
Baca: Bukan Hanya King Kobra dan Weling, Ini Deretan Ular Berbisa dan Berbahaya di Indonesia
Menurut Siti Nurbaya, dalam mencegah erosi tebing serta mengurangi laju sedimentasi ke Dam Gajah Mungkur, selain dengan penanaman pohon juga dilakukan pembangunan Dam Penahan (Dpn) sebanyak 1 (satu) unit serta pembuatan teras bangku, guludan dan trucuk.
Kombinasi berbagai perlakuan tersebut dilakukan secara holistic pada satu system lahan, sehingga pola pencegahan erosi tebing dan longsor berjalan efektif. Penataan ruang, pengendaliannya serta pengembalian fungsi retensi air di setiap segmen bentang alam harus menjadi perhatian semua pihak.
Upaya tersebut akan dilakukan secara terus menerus dan terprogram sebagai perwujudan “Menjaga Tapak, Merawat Peradaban”.
Kombinasi berbagai perlakuan tersebut dilakukan secara holistic pada satu system lahan, sehingga pola pencegahan erosi tebing dan longsor berjalan efektif. Penataan ruang, pengendaliannya serta pengembalian fungsi retensi air di setiap segmen bentang alam harus menjadi perhatian semua pihak.
Perhatian Khusus Presiden
Menteri KLHK Siti Nurbaya mengungkapkan, saat ini tercatat sekitar 14 juta ha lahan kritis, dan sudah sejak 2019 diberikan perhatian khusus oleh Presiden, dengan penanaman 203 ribu ha dari dana APBN. Sementara pada tahun 2020 sekitar 110 ribu Ha dengan APBN.