KLHK Akan Bangun 179 Unit Kebun Bibit Desa dan Kebun Bibit Rakyat di DAS Solo dan DAS Serayu
Pemerintah akan terus melakukan secara intensif upaya rehabilitasi lingkungan untuk semakin mengurangi lahan kritis
Editor: Johnson Simanjuntak
Penanaman ini juga harus dilakukan oleh swasta, khususnya swasta usaha pertambangan seluas lebih kurang 200 ribu ha, sebagaimana perintah PP nomor 76 tahun 2008 tentang rehabilitasi dan reklamasi hutan dan revegetasi pada lahan kritis bekas tambang.
Seperti diketahui, dalam kunjungan Presiden Joko Widodo di Desa Jatisari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, Sabtu (15/2), Kepala Negara menyampaikan kombinasi penanaman ini penting untuk melindungi Dam Gajah Mungkur dari pendangkalan akibat masuknya sedimen dari wilayah hulu waduk. Penanaman ini juga sekaligus mengajak masyarakat untuk menanam lahan kritis secara tepat.
"Ini ada pohon durian ada, sirsak ada, klengkeng ada. Jadi kombinasi antara sengon/albasia dengan vetiver. Ini baik untuk ditanam ditempat yang curam yang rawan longsor, di daerah hulu yang fungsi mengikat tanahnya penting, ini perlu ditanam vetiver," jelas Presiden Jokowi, di hadapan masyarakat Desa Jatisari.
Penanaman pohon dan vetiver oleh Presiden di Desa Jatisari salah satunya karena Desa Jatisari yang masuk Sub DAS Keduang, salah satu dari 10 Sub DAS di Daerah Tangkapan Air (DTA) Dam Gajah Mungkur, adalah subdas paling besar menyuplai sedimen ke dalam badan Dam Gajah Mungkur, yaitu sedimen sebesar 1,2 juta m3/tahun atau menyumbangkan 37,5% dari total sedimen yang masuk.
Jika model rehabilitasi ini berhasil di Dam Gajah Mungkur, Presiden ingin agar dapat direplikasi di Dam-Dam lainnya di seluruh Indonesia.
Sisi penting dari kegiatan ini ialah penanaman sebagai upaya mengajak masyarakat memahami dan praktek tentang perlindungan, dan rehabilitasi lahan dengan penanaman pohon.(*)