Doa Jadi Alasan Indonesia Belum Terdeteksi Covid-19, Menkes: Hak Negara Andalkan Yang Maha Kuasa
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menegaskan doa menjadi alasan Indonesia belum terdeteksi adanya Covid-19 atau virus corona.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menuai sorotan atas pernyataannya sepekan lalu.
Diketahui Indonesia menjadi satu di antara negara yang masih belum terdeteksi adanya virus corona baru atau Covid-19.
Terawan pun mengatakan alasan dari hal itu karena adanya doa.
Ia mengatakan pemerintah telah bekerja keras dan selalu berdoa sebagai upaya mencegah masuknya virus corona ke Indonesia.
Baca: Cerita Mahasiswa yang Sembuh dari Virus Corona Seusai Minum Obat HIV Kaletra
Baca: UPDATE Corona Senin Siang 17/2/2020, Sejumlah 10.435 Orang Pulih, 1.765 Tercatat Meninggal
Pernyataan itupun disinggung kembali oleh seorang wartawan dalam kesempatan wawancaranya.
Mantan Kepala RSPAD Gatot Subroto itu masih tetap berpegang teguh jika doa menjadi hal utama untuk mencegah masuknya virus corona.
"Kita ini negara yang berketuhanan Yang Maha Esa, apapun agamanya selama kita berpegang teguh pada Pancasila."
"Doa itu menjadi hal yang harus utama. Maka namanya ora et labora (berdoa dan berusaha)," ujar Terawan di Gedung Kantor Staf Presiden, Jakarta, Senin (17/2/2020), melansir dari Kompas.com.
Terawan pun mengatakan jika alasannya itu menuai protes dari negara lain maka tidak perlu dipedulikan.
"Saya kira itu tetap ada bekerja sambil berdoa. Dan itu sebuah hal yang sangat mulia."
"Negara lain boleh protes biarin aja. Ini hak negara kita bahwa kita mengandalkan Yang Maha kuasa," lanjutnya.
Sementara itu Terawan mengatakan beberapa langkah untuk mengawasi penyebaran virus mematikan itu.
Menurutnya pemerintah akan terus menjaga 135 pintu masuk arus penumpang yang berasal dari negara yang terinfeksi corona.
"Itu yang ingin saya tajamkan. Satu, efisiensi harus dilakukan berdasarkan rasional ilmu kesehatan pada standar WHO."
"Yang kedua, yo berdoa. Nek (kalau) endak berdoa jangan coba-coba andalkan kekuatan sendiri," imbuh Terawan.
Ada 104 Spesimen Suspect Covid-19
Hingga Senin (17/2/2020), sudah ada 104 spesimen dari suspect virus corona di Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Dari jumlah total sebanyak 104, ada 102 spesimen dinyatakan negatif terinfeksi virus corona.
Sedangkan 2 spesimen yang tersisa masih dikaji.
"Sampai saat ini sudah ada 104 spesimen."
"102 negatif. 2 masih proses," ujar Muhadjir di Gedung Bina Graha Kantor Staf Pfesiden (KSP), Jakarta, Senin (17/2/2020), masih melansir dari Kompas.com.
Menurutnya, pemerintah terus melakukan observasi terhadap orang yang menunjukkan gejala yang mirip saat terinfeksi dengan virus corona.
Terlebih bagi mereka yang baru pulang dari dataran China dan sejumlah negara yang warganya terinfeksi virus itu.
Untuk itu, setiap hari Kementerian Kesehatan terus menerima spesimen suspect virus corona dari seluruh Indonesia untuk diteliti.
Baca: Harga Masker Naik, Menkes Terawan: Yang Sehat Tak Perlu Pakai
Baca: Cegah Virus Corona, Menkes Terawan Pastikan Terus Memperketat Pintu Masuk Indonesia
(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim)