Survei Tingkat Kepuasan Terhadap Kinerja Jokowi 70,1 Persen, Roy Suryo: Mendekati Era SBY
Lembaga survei Indo Barometer telah merilis hasil survei soal kepuasan terhadap kinerja Pemerintahan Jokowi dan Wakil Presiden Maruf Amin
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Lembaga survei Indo Barometer telah merilis hasil survei soal kepuasan terhadap kinerja Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Maruf Amin dalam 100 kerja.
Berdasarkan hasil survei tersebut, sebanyak 70,1 persen merasa puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
Sementara sebanyak 27,4 persen responden lainnya mengaku tidak puas dengan kinerja Jokowi.
Terkait dengan hal itu, Politisi Partai Demokrat Roy Suryo turut memberikan tanggapannya.
Roy Suryo justru membandingkan hasil survei tersebut dengan hasil survei presiden ke 6 Indonesia, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hal tersebut diungkapkan Roy Suryo dalam acara Apa Kabar Indoensia Pagi yang diunggah di kanal YouTube Talk Show TVOne, Senin (17/2/2020).
"Ya nggak papa selamat aja, paling nggak mendekati zaman Pak SBY dulu, kan 80 persen waktu itu," ujar Roy Suryo.
Meski demikian, Roy Suryo mengaku, dirinya mengapresiasi survei yang telah dilakukan Indo Barometer tersebut.
Namun, ia juga memertanyakan terkait program 100 hari Jokowi dan soal pembiayaan survei itu.
"Ini ilmiah dan harus dipercaya, hanya kan dibalik survei itu, itu kan pasti banyak pertanyaan."
"Lho kan Pak Jokowi aja nggak punya program 100 hari, lho kok tiba-tiba ada survey 100 hari."
"Nah terus, siapa yang membiayai survei?" terang Roy Suryo.
Saat disinggung terkait keraguan Roy Suryo terhadap survei tersebut, ia dengan tegas membantahnya.
Baca: Prabowo Subianto Jadi Menteri Kinerja Terbaik Versi Survei Indo Barometer, Tepat Gabung Kabinet?
Baca: Tingkat Kepuasan Kinerja Jokowi 70,1 Persen, Qodari: Pendukung Prabowo Susah Mau Bilang Enggak Bagus
"Bukan meragukan, biasanya lembaga survei itu bergerak berdasarkan biaya, nah biayanya dari mana," terang Roy Suryo.
Roy Suryo menilai, dalam Pemerintahan kedua Jokowi ini, infrastruktur mengalami kemajuan tapi tidak didukung dengan kemajuan ekonomi.
"Dari semua parameter, infrastruktur orang bisa melihat, tapi apakah juga infrastruktur itu otomatis mengangkat ekonomi, ini sebenarnya masih question part juga."
"Masih masalah kan ekonomi, karena ekonomi dengan target yang tidak tercapai 5 persen, kemudian masih kurang," terangnya.
Sementera itu, Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari yang juga hadir dalam acara tersebut lantas menanggapi pernyataan dari Roy Suryo tersebut.
Baca: Survei Indo Barometer: Prabowo Menteri Paling Paling Dikenal Publik di Kabinet Jokowi
Menurutnya, pandangan Roy Suryo tersebut merupakan hal yang wajar.
"Pertanyaannya kan begini kenapa 100 hari, ya sekali memang ada yang berpendapat 100 hari itu penting, ada yang berpendapat nggak penting," terang M Qodari.
Menurutnya, dalam 100 hari kerja belum bisa melihat hasil yang signifikan, kecuali penerbitan kebijakan.
"Paling tidak dengan 100 hari kita bisa melihat optimisme masyarakat."
"Modal sosial dari presiden yang sedang menjalankan program-programnya," jelas M Qodari.
Diketahui, survei nasional ini dilakukan Indo Barometer dalam rangka 100 hari Pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.
Sementara itu, dilakukan selama 9-15 Januari 2020 dengan keseluruhan total 1.200 responden yang dipilih secara multistage random sampling.
Responden yang ikut dalam survei tersebut adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang sudah memiliki hak pilih.
Dengan kriteria usia 17 tahun atau sudah menikah saat survei dilakukan.
Untuk metode survei dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner.
Sedangkan margin of error dari survei tersebut adalah kuranng lebih 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.