Politikus Partai NasDem Pertanyakan Metodologi Survei Nagara Institute
Wakil Ketua Komisi II DPR itu menegaskan Partai NasDem merupakan partai politik yang terbuka terhadapa siapapun.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Partai NasDem Saan Mustofa mempertanyakan metodologi survei yang dilakukan oleh Nagara Institute.
Sebelumnya, lembaga survei pimpinan Akbar Faizal itu merilis hasil survei yang menyatakan legislator Partai NasDem paling banyak terpapar dinasti politik.
"Menurut saya, kalau memang hasil surveinya seperti itu kita perlu pertanyakan metodologi surveinya, jadi harus dikaji ulang," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Wakil Ketua Komisi II DPR itu menegaskan Partai NasDem merupakan partai politik yang terbuka terhadapa siapapun.
Baca: MAKI: Apa Susahnya Tangkap Harun Masiku?
Mulai dari rekrutmen kepengurusan partai hingga rekrutmen pejabat publik dari tingkat pusat hingga daerah.
Karena itu, ia mempertanyakan kredibilitas lembaga Nagara Institute.
"Apalagi ini kan lembaga survei baru yang kita belum tahu kredibilitas lembaga surveinya," imbuhnya.
Berdasarkan hasil penelitian, Nagara Institute menemukan sebanyak 99 dari 575 anggota DPR RI periode 2019-2024 terpapar dinasti politik.
Angka dinasti politik tertinggi ada pada Partai Nasdem dengan 20 legislator yang terpapar.
Baca: Tak Setuju Survei Indo Barometer, PKS: Kinerja Anies Lebih Baik daripada Jokowi dan Ahok
"Partai Nasdem menempati peringkat tertas dalam presentase anggota legislatif yang terpapar dinasti politik," kata Direktur Eksekutif Akbar Faizal saat acar rilis penelitian Nagara Institute di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2020) sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
"Dengan perolehan sebanyak 59 kursi, Nasdem meloloskan 20 orang atau 33,90 persen anggota yang terpalar politik dinasti," imbuhnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.