Bapennas: Banjir di Penajam Paser Utara Bukan di Lokasi Ibu Kota Baru
Menurutnya pemerintah tahu wilayah yang akan menjadi ibu kota baru nanti. Pemerintah memiliki peta 100 tahunan di Penajam Paser Utara.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Menteri Perancanaan dan Pembangunan Nasional atau Bappenas, Suharso Monoarfa mengatakan bahwa wilayah yang akan menjadi lokasi Ibu kota baru di Kalimantan Timur terbebas dari banjir. Adapun banjir yang terjadi kemarin bukan di titik lokasi Ibu kota baru.
"Enggak (banjir). Tidak ada," kata Suharso di Komplek Istana Kepresidenan, Rabu, (19/2/2020).
Menurutnya pemerintah tahu wilayah yang akan menjadi ibu kota baru nanti. Pemerintah memiliki peta 100 tahunan di Penajam Paser Utara.
"Jadi kita persis tahu keadaan di sana," katanya.
Baca: 1 WNI Sembuh di Singapura, Komisi I: Kalau Sudah Sembuh Dipulangkan Saja
Menurutnya pemerintah sudah memperhitungkan lokasi Ibu kota yang baru nanti. Termasuk daerah banjir di kawasan tersebut.
"Memang daerah landai air itu kita sudah perhitungkan ada. Tapi nggak persis di tempat itu," pungkasnya.
Bencana banjir melanda calon ibu kota Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) masih melakukan pendataan di Kelurahan Riko, Desa Bukit Subur, Kecamatan Penajam, Timur sampai dengan pukul 13.30 WIB, Selasa (18/2).
Baca: Virus Corona Mengancam, Pemerintah Singapura Larang Warganya Keluar Rumah
“Jembatan yang terbuat dari kayu dan gundukan tanah hampir putus akibat banjir, saat ini tidak dapat dilewati motor dan mobil karena derasnya arus, tanah yang jadi landasan jembatan terkikis dan jebol,” kata Agus Wibowo, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam siaran persnya.
Tercatat 115 kepala keluarga (KK)/ 379 jiwa terdampak banjir.