WNI di Kapal Pesiar Diamond Princess akan Diobservasi Kesehatannya 28 Hari
Rencana observasi kesehatan ini sama dengan yang dijalani oleh 238 WNI di Natuna kemarin
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Sebuah studi yang dilakukan ilmuwan China menemukan bahwa Covid-19 alias virus corona dapat menular lewat darah dan feses seperti halnya tetesan air (dari penderita).
Institut Virologi Wuhan di Hubei memublikasikan pada Senin (17/02/2020) sebuah hasil penelitian tentang "Investigasi molekuler dan serologis terhadap pasien terinfeksi Covid-19: Implication of multiple shedding routes," dalam jurnal internasional "Emerging Microbes and Infections".
Peneliti mengungkapkan dalam penelitian itu, bahwa virus lebih dapat dideteksi dari darah dan feses (tinja) dari pada melalui cairan (saat bersin atau batuk).
Baca: Gara-gara Pacar Tak Mau Minta Maaf, Perempuan di China Sebarkan Hoax Infeksi Virus Corona
Baca: Lebih Optimistis dari Sri Mulyani, Ekonom Sebut Dampak Corona ke Ekonomi 0,09 Persen
Cairan dari pernapasan (lendir hidung saat bersin atau liur saat batuk) diketahui memang menjadi rute penyebaran Covid-19.
Tapi, tidak sepenuhnya menjadikan itu sebagai penularan cepat virus corona.
Penyebaran virus corona ternyata lebih mudah menular lewat darah dan feses.
Sementara itu, terdapat kekhawatiran tentang penyebaran virus melalui zat aerosol di Hong Kong.
Pada 11 Februari, warga Hong Kong dievakuasi dari apartemen mereka karena kekhawatiran penularan virus corona dari pipa-pipa gedung.
Berdasarkan laporan pemerintah kota Wuhan, di kota itu sudah dilakukan desinfektan untuk mensterilkan pipa drainase dan saluran selokan dari19 Januari 2020 sampai Selasa kemarin.
Terkait penularan melalui aerosol, Otoritas Tertinggi Kesehatan di China telah resmi mengumumkan kemungkinan penyebaran Covid-19 melalui aerosol.
Komisi Kesehatan Nasional China pada Rabu (19/02/2020) menambahkan adanya paparan pada tingkat konsentrasi tinggi cairan dari tubuh terinfeksi virus corona yang menyembur ke udara dalam ruang tertutup dengan waktu lama sebagai salah satu rute memungkinkan bagi penularan virus corona dengan petunjuk-petunjuk baru untuk mendiagnosa dan merawat pasien.
Mereka mengungkapkan bahwa penularan melalui aerosol masih belum jelas. Bagaimanapun, akhir-akhir ini, beberapa pakar dan pemerintah lokal menyugestikan kemungkinan adanya penularan melalui aerosol.
Pada 8 Februari, pemerintah Shanghai bahkan telah mengumumkan adanya rute penularan virus corona termasuk penularan langsung, dan melalui aerosol.
Namun berbagai kontroversi masih berlangsung ketika agen kesehatan China membantah teori yang mengatakan bahwa belum ada bukti penularan melalui aerosol.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.