Mengintip Vila Mewah Nurhadi, Mantan Sekretaris MA Buron KPK, Harga Diperkirakan Capai Miliaran
Mengintip vila mewah milik Nurhadi, mantan Sekretaris MA yang jadi buron KPK. Harganya diperkirakan capai miliaran rupiah.
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada 13 Februari 2020 lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA), Nurhadi sebagai buron.
Selain Nurhadi, KPK juga menetapkan Rezky Herbiyono, menantu Nurhadi, serta Direktur Utama PT Multicon Indrajaya Terminal (MIT), Hiendra Soenjoto, sebagai buron.
Mereka terlibat dalam kasus suap perkara di MA.
Berbekal informasi Ketua Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, yang mengungkap sebuah villa mewah di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat milik Nurhadi.
"Desa Suka Manah, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Kalau dari arah Jakarta keluar Tol Gadog arah Puncak ga jauh."
Baca: Tanpa Sepengetahuan Dewan Pengawas, KPK Hentikan 36 Perkara yang Sudah Tahap Penyelidikan
Baca: Antisipasi Kasus Nurhadi Kembali Terulang, Mahkamah Agung Tingkatkan Pengawasan
"Dari lampu merah Gadog ada belokan ke kanan arah Polsek Megamendung, setelah masuk ke jalan tersebut cari PUSDIK MA (kiri jalan)."
"Posisi Villa ada sebelah kanan kurang lebih 200 meter setelah PUSDIK MA," tulis sang informan kepada Boyamin Saiman.
Tribun kemudian melacak informasi dari Bonyamin.
Dari informasi yang didapat, Tribun kemudian mendapati sebuah vila mewah dengan luas tanah kurang lebih 10.000m2.
Tembok bagian depan luar rumah menggunakan batu alam.
Baca: MAKI Sebut Izin Advokat Buron KPK Harun Masiku Terbit Baru Tahun 2015
Baca: Antisipasi Kasus Nurhadi Kembali Terulang, Mahkamah Agung Tingkatkan Pengawasan
Gerbang masuk utama menggunakan kayu ulin yang tebal.
Vila yang diduga milik Nurhadi (berdasar informasi dari Ketua MAKI) berada di Jalan Cikopo Selatan, Sukamanah, Megamendung, Bogor, Jawa Barat.
Persisnya tidak jauh dari lokasi Badan Litbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung RI.
Ketika disambangi tidak ada penjaga yang menyaut dari dalam area vila mewah milik Nurhadi.
Dari kejauhan terlihat aktivitas kurang lebih lima orang, yang tengah bersih-bersih di halaman vila.
Baca: Sayembara Berhadiah iPhone 11 untuk Penemu Nurhadi dan Harun Masiku
Baca: Vila Milik Nurhadi Sepi dan Selalu Tertutup
Tembok yang berbatasan dengan kediaman warga lain, menjulang tinggi.
Vila dibagi menjadi tiga bagian, yakni bagian depan, tengah dan belakang.
Sekeliling vila bernuansa hijau, sejuk, dan asri.
Terdapat banyak pepohonan dan rerumputan dengan halaman yang luas.
Terlihat seorang pria dewasa mengenakan kaos hijau yang sedang memanggul ranting-ranting. Tapi tak merespon ketika dipanggil.
Baca: Wakil Ketua KPK Tak Mau Tanggapi Isu Keberadaan Nurhadi
Baca: MAKI Akan Serahkan Data Aset Hunian Milik Nurhadi ke KPK, Ada Apartemen di SCBD Hingga Vila di Gadog
Lima warga yang ditanyai soal vila tersebut, membenarkan bahwa itu merupakan milik Nurhadi.
Dilihat dari atas, usai memasuki gerbang utama terdapat satu pos penjaga.
Bagian depan vila merupakan bangunan besar berbentuk joglo. Genteng joglo berwarna oranye.
Terdapat satu kolam ikan di sebelah kanan joglo.
Bangunan joglo tersambung dengan bangunan modern, minimalis di belakangnya.
Baca: Bernilai Rp 50 Miliar, Rumah Mewah Menantu Nurhadi Letaknya Hanya 300 Meter Dari Gelora Bung Karno
Baca: Melongok Rumah Mewah yang Diduga Tempat Persembunyian Eks Sekretaris MA Nurhadi di Patal Senayan
Antar bangunan tersambung dengan satu lorong panjang. Bangunan dicat berwarna putih.
Terdapat satu kolam di bagian belakang. Bangunan-bangunan itu dikelilingi pepohonan tinggi.
Sehingga suasana vila terlihat asri.
Vila milik Nurhadi ditengarai mencapai miliaran rupiah.
Berdasarkan penelusuran Tribun Network di rumah123.com, beberapa orang menjual seharga Rp 750.000 - Rp 1.000.000 /m2 di area Megamendung.
Baca: Cerita Ketua RT, Semalam Suntuk Saksikan Rumah Nurhadi Digeledah Novel Baswedan
Baca: Diminta Lapor, Haris Azhar: Saya Tahu Betul Informasi Keberadaan Nurhadi Sudah Dimiliki KPK
Sementara luas tanah vila mewah Nurhadi diperkirakan mencapai 10.000 m2 atau 1 hektare.
Maka harga untuk 10.000 m2 diperkirakan mencapai Rp 7,5 miliar tanpa bangunan.
(Tribun Network/Denis/Genik)