Usulan Orang Kaya Nikahi Orang Miskin, Demokrat: Bentuk Keputusasaan Genjot Ekonomi
"Usulan itu bentuk keputusasaan Jokowi menaikkan pertumbuhan ekonomi yang meroket sesuai janjinya," katanya
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat menilai pemerintah sudah putus dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi nasional, dengan mengusulkan orang kaya menikahi dengan orang miskin.
"Usulan itu bentuk keputusasaan Jokowi menaikkan pertumbuhan ekonomi yang meroket sesuai janjinya, termasuk menekan angka kemiskinan," ujar Ketua DPP Partai Demokrat Irwan saat dihubungi, Jakarta, Sabtu (22/2/2020).
Baca: Politisi Demokrat Nilai Survei Prabowo Menteri Terbaik Hal Wajar, Sebut Nadiem Makarim Darling
Ia pun menilai, pemerintah, khususnya Menko PMK telah mengecilkan makna menikah dan hal ini pun bukan cara yang efektif menekan angka kemiskinan di tanah air.
"Secara statistik tidak akan efektif dan signifikan menekan kemiskinan. Yang ada negara mengintervensi hak asasi manusia untuk saling mencintai tanpa memandang strata, suku, agama dan ras," tutur Irwan.
Baca: Meski Politisi Demokrat Sebut Jokowi Tak Jelas soal Hasil Survei Menteri: Tak Murni Salah Presiden
Sebelumnya, Menko PMK Muhadjir Effendy memberi saran kepada Menteri Agama Fachrul Razi agar membuat fatwa soal pernikahan yang memberikan dampak pada status sosial keluarga baru tersebut.
"Yang miskin wajib cari yang kaya, yang kaya cari yang miskin. Jadi kalau ada ajaran agama mencari jodoh," kata Menko Muhadjir di JIEXPO Kemayoran Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2020).
Muhadjir: Ceramah tak dimuat, malah guyonan yang dimuat
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengaku pernyataannya yang menganjurkan orang kaya menikahi orang miskin hanya sekedar intermezzo atau selingan.
Ia menjelaskan usulannya tersebut ia sampaikan kepada Menteri Agama, Fachrul Razi, saat memberi sambutan di acara Rapat Kerja Kesehatan Nasional di JlEkspo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (19/2/2020).
Muhadjir mengungkapkan sempat kaget saat tahu pernyataan yang ia anggap sebatas intermezzo ini menjadi viral.
Pasalnya, setelah memberikan ceramah selama satu jam dalam Rakernas tersebut, justru pernyataanya itu yang menjadi topik utama di berbagai media.
Hal ini ia sampaikan dalam program METROTV NEWSROOM yang Tribunnews kutip dari YouTube metrotvnews, Jumat (21/2/2020).
Sebelumnya, Muhadjir menceritakan awal munculnya pernyataan terkait usulan si kaya menikah dengan si miskin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.