Waspada Main HP Sambil 'Ngecas' HP saat Hujan Petir Bisa Membahayakan, Ini Kata Pengamat
Seorang pelajar di Jogja diduga tersambar petir saat dirinya bermain handphone (HP) yang sedang tersambung dengan pengisi daya. Ini pendapat pengamat.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Ayu Miftakhul Husna
Nenek Farhan, Sariyem, terkejut saat cucunya yang tidak ada di rumah, ditemukannya dalam dalam kondisi mengalami luka bakar di rumah sang paman.
Padahal, sepengetahuan Sariyem, Farhan sebelumnya berada di dalam kamar bermain gawai.
"Kula ningali rambute kobong, matane abang (saya melihat rambutnya gosong dan matanya merah)," Kata Sariyem dilansir Tribun Jogja.
Saat hujan deras itu, Farhan sedang berada di dalam kamar sambil bermain gawai yang tersambung ke pengisian daya.
Baca: Kronologi 250 Siswa SMPN 1 Turi Hanyut di Sungai Sempor Sleman, Terkena Arus Deras dari Hulu
Tak disangka petir menyambar kamar tersebut.
Sariyem mengungkapkan, kejadian nahas itu terjadi sekira pukul 20.00 WIB.
Saat itu, Sariyem pergi dari rumah setelah sholat Maghrib untuk simakan Alquran di Masjid.
Sementara itu sang kakek, Zamari, pergi ke rumah anaknya.
Farhan pun ditinggal sendirian di dalam kamar.
Posisinya sedang tiduran sambil bermain gawai dan memakai headset.
Malam itu hujan turun cukup deras disertai dengan petir.
Ia mengetahui cucunya mengalami luka bakar setelah pulang dari Masjid.
Saat itu, diceritakan dia, sepulang dari masjid dia melihat pintu rumah dalam kondisi terbuka.
Keadaan saat itu gelap dan sepi karena aliran listrik di rumahnya mengalami korslet.
"Kula celuk-celuk putu Kula tapi raana sautan (saya memanggil manggil cucu saya tapi tidak ada jawaban)," ucap dia, ditemui di rumahnya, Jumat (21/2/2020).
Baca: Ratusan Siswa SMPN 1 Turi Hanyut, Bupati Sleman Larang Kegiatan Masuk Sungai untuk Sementara
Karena dipanggil tidak ada jawaban, Sariyem kemudian mencari cucunya itu ke dalam kamar.
Didapati kondisi kamar berantakan.
Headset dan terminal listrik hancur, kasur berlobang dan penuh bercak darah, tiang beton rumah pecah, handphone yang biasa digunakan Farhan kondisinya juga pecah.
Mendapati itu, Sariyem mengaku kaget.
Ia kembali ke keluar rumah untuk mencari cucunya.
Farhan kemudian ditemukan dirumah pamannya, bernama Aris, kurang dari 50 meter dari rumahnya.
Sariyem mengungkapkan dirinya melihat di bagian kedua tangan cucunya itu melepuh dan mengeluarkan darah.
Bagian wajah juga terdapat banyak luka seperti luka sayatan.
Paling parah, menurutnya ada di bagian leher, pundak bagian kiri dan dada.
Baca: Banjir Tangis, Korban Susur Sungai SMPN 1 Turi Dimakamkan Tepat di Hari Ultah, Ayah Angkat Bicara
Di bagian itu menurutnya banyak mengalami luka gosong.
"Ning pundak, Ning gulu, ning dada iku gosong. (Di pundak, dileher dan di dada luka gosong)," terangnya.
Ditambahkan Zamari, cucunya itu memang sering bermain handphone sendirian di dalam kamar.
Saat ini, Farhan dilarikan ke RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk menjalani perawatan medis.
Menurut dia, kondisinya sudah membaik dan sudah bisa diajak komunikasi.
"Saat ini di rumah sakit, kondisinya sudah sadar," ujar dia.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Pelajar di Bantul Diduga Tersambar Petir, Nenek : Rambute Kobong, Matane Abang.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P) (TribunJogja.com/Ahmad Syarifudin)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.